Sulbarpos.com, Mamuju – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar kegiatan penebaran bibit kepiting di kawasan mangrove Mamuju. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan alam, menurunkan emisi karbon, dan mendukung budidaya kepiting mangrove. Jumat, (16/8/2024).
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Dr. Suyuti Marzuki, menjelaskan bahwa Sulbar memiliki hutan mangrove seluas lebih dari 8.000 hektar. Jika potensi tersebut dikembangkan secara optimal, budidaya kepiting mangrove di wilayah ini diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp 5 triliun per tahun.
“Potensi ekonomi ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk merawat mangrove, yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi kepiting sebagai komoditas ekspor yang sangat diminati di pasar internasional,” ujar Bahtiar.
Ia juga menambahkan bahwa kepiting memiliki peluang besar untuk diolah menjadi berbagai produk makanan bernilai tambah.
Pemerintah Provinsi Sulbar berkomitmen menjadikan daerah ini salah satu produsen kepiting terbesar di Indonesia. Dukungan penuh juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar, yang telah merencanakan penganggaran dana signifikan dalam APBD Sulbar untuk membantu masyarakat mendapatkan bibit kepiting yang akan ditebar di seluruh kawasan mangrove di pesisir pantai Sulbar.
Bahtiar mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan merawat bibit kepiting tersebut agar dapat berkembang dengan baik, serta mencegah tindakan merusak seperti penggunaan racun ikan yang dapat mengganggu ekosistem mangrove.
Kegiatan ini turut melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulbar dan berbagai instansi terkait untuk bersinergi dalam mendukung program budidaya kepiting mangrove.
Bahtiar menekankan bahwa penanaman mangrove secara besar-besaran adalah bagian dari kontribusi Sulbar dalam menjaga lingkungan dan menurunkan emisi karbon, dengan harapan menjadikan Sulbar sebagai salah satu daerah dengan kualitas udara terbaik di Asia Tenggara.
Selain itu, Gubernur Bahtiar juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan di Sulbar, yang saat ini berada di angka 11,2%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 9%. Melalui program budidaya kepiting dan pelestarian mangrove, diharapkan Sulbar dapat mewujudkan visi “Sulbar yang Malaqbi, Maju, dan Berkelanjutan” dalam ekosistem ekonomi hijau dan biru yang inklusif.
“Merawat alam adalah bentuk nyata dari rasa syukur atas karunia Allah SWT dalam peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia,” pungkas Bahtiar.
(Red)