Sulbarpos.com, Mamuju – Maradika atau Raja Mamuju, YM. Andi Bau Akram DAI, bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmat Mas’ud, baru-baru ini membahas sejumlah dinamika kerja sama antara dua daerah, khususnya terkait konektivitas wilayah.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah lamanya waktu tempuh jalur penyeberangan laut antara Mamuju, Sulawesi Barat, dan Kalimantan, yang berdampak pada aktivitas masyarakat, terutama para pedagang.
“Masyarakat kita yang menggunakan Pelabuhan Feri Mamuju untuk menyeberang ke Kalimantan sering menghabiskan waktu hingga 12 jam. Bahkan, beberapa di antaranya mengeluhkan waktu tunggu yang lebih lama, yang tentu merugikan mereka,” ujar YM. Andi Bau Akram, Senin (23/12/2024).
Sebagai Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Sulawesi Barat, YM. Andi Bau Akram menyampaikan bahwa dirinya turut mendiskusikan keluhan ini dengan Rahmat Mas’ud, yang juga merupakan putra daerah Sulbar. Dalam pertemuan tersebut, Rahmat Mas’ud menyatakan kesiapan untuk bersinergi dalam mencari solusi.
“Pak Wali Kota menyampaikan dukungannya untuk mendorong kehadiran kapal cepat yang dapat memangkas waktu pelayaran. Informasinya, dengan kapal cepat, waktu tempuh yang biasanya 12 jam bisa dipersingkat menjadi 6-7 jam saja,” jelas YM. Andi Bau Akram di Warkop Ngalo Mamuju.
Kunjungan YM. Andi Bau Akram ke Balikpapan pada pertengahan Desember 2024 juga dalam rangka menghadiri undangan pernikahan putri Rahmat Mas’ud, yang diketahui merupakan cucu Puang Kali Malunda, Ulama dari Majene.
Harapan dari diskusi ini adalah terciptanya solusi konkret untuk memperkuat hubungan ekonomi dan konektivitas antara Sulawesi Barat dan Kalimantan melalui perbaikan transportasi laut.
(*/Adv)