Sulbarpos.com, Mamasa – Elnino yang menyebabkan kekeringan melanda Kabupaten Mamasa, berdampak pada produksi pertanian di berbagai daerah. Petani, khususnya di Kecamatan Nosu, khawatir akibat rusaknya irigasi persawahan setelah banjir.
Kepala desa Nosu, Risal Landolalan mengungkapkan bahwa lima unit pompa yang disalurkan Dinas Pertanian tidak cukup untuk mengairi puluhan hektar sawah yang berada di nosu.
“Puluhan hektar sawah di Nosu terancam tidak ditanami” ucapnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, Yustianus, menjelaskan bahwa bantuan pompa ini bagian dari program tanggap darurat pangan Kementerian Pertanian.
Sebanyak 155 unit pompa telah disalurkan ke 17 kecamatan di Kabupaten Mamasa, dengan rincian sebagai berikut:
1. Kecamatan Mamasa: 13 unit
2. Kecamatan Tawalian: 6 unit
3. Kecamatan Sumarorong: 12 unit
4. Kecamatan Messawa: 10 unit
5. Kecamatan Balla: 6 unit
6. Kecamatan Sespa: 7 unit
7. Kecamatan Tandukkalua: 10 unit
8. Kecamatan Buntumalangka: 8 unit
9. Kecamatan Aralle: 8 unit
10. Kecamatan Tabulahan: 8 unit
11. Kecamatan Mambi: 13 unit
12. Kecamatan Pana: 6 unit
13. Kecamatan Tabang: 4 unit
14. Kecamatan Mehalaan: 17 unit
15. Kecamatan Rantim: 9 unit
16. Kecamatan Bambang: 12 unit
17. Kecamatan Nosu: 5 unit
Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian Mamasa, Bernard, menambahkan bahwa meskipun bantuan pompa telah disalurkan, masalah kekeringan masih ada.
“Data menunjukkan bahwa wilayah seperti Desa Buntubuda dan beberapa kecamatan lainnya masih memerlukan tambahan bantuan, terutama pipa untuk meningkatkan efektivitas irigasi” Terang bernard. Rabu, (21/8/2024).
Dinas Pertanian kabupaten mamasa terus berupaya untuk menanggulangi dampak kekeringan dengan mengoptimalkan bantuan yang ada dan mengusahakan dukungan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh Kabupaten Mamasa.
(*/Arb)