Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamasa – Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kemitraan – The Partnership, mengadakan Dialog Kebudayaan bagi pasangan bakal calon kepala daerah Kabupaten Mamasa untuk Pilkada 2024.

Acara ini berlangsung pada Kamis (12/9) di Aula Hotel Sajojo, dihadiri oleh tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, yaitu Welem-Sudirman, Ruslan-Ida, dan Rodamas. Selain itu, turut hadir para pimpinan lembaga adat, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan media.

Dalam dialog tersebut, ketiga pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka, terutama terkait pengembangan budaya lokal dan pengakuan terhadap kepercayaan adat di Mamasa, seperti Mappurondo.

Welem, salah satu bakal calon bupati, menyampaikan bahwa ia membatalkan sejumlah agenda penting demi menghadiri dialog ini. “Visi-misi kami bersama H. Sudirman mencakup 24 poin program utama. Di poin 13 hingga 16, kami fokus pada masyarakat adat dan kebudayaan, yang menjadi bagian integral dari program kami,” ungkap Welem.

Ia juga menekankan pentingnya kearifan lokal di Mamasa. “Mamasa dikenal karena budayanya dan dirindukan karena kearifan lokalnya. Kami berkomitmen untuk menjadikan budaya ini sebagai bagian dari visi dan misi kami dalam membangun Mamasa,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Penghayat Kepercayaan Ada’ Mappurondo Kabupaten Mamasa, Rein, juga memaparkan kondisi terkini budaya Mappurondo di Mamasa. Ia menekankan perlunya tindak lanjut dari materi dialog ini agar menjadi komitmen nyata dalam visi dan misi calon kepala daerah.

Rein menjelaskan bahwa sejak terbitnya Permendikbud Nomor 40 Tahun 2021, penghayat kepercayaan mendapat ruang khusus dalam bidang pendidikan. “Saat ini di Mamasa sudah ada sekitar 84 penyuluh untuk penghayat kepercayaan Ada’ Mappurondo, mulai dari jenjang SD hingga SMA, sehingga mereka dapat menjalankan kepercayaannya dengan baik,” kata Rein.

Baca Juga  Kapolri Listyo Sigit Terima Penghargaan Panglima Gagah dari Raja Malaysia di Istana Negara

Lebih lanjut, Rein menambahkan bahwa anak-anak dari penghayat kepercayaan kini dapat mendaftarkan diri dengan mencantumkan kepercayaan mereka saat masuk sekolah. Mereka juga diberi ruang khusus untuk melaksanakan hak-hak mereka, setara dengan agama lain.

Melalui dialog ini, Rein berharap ketiga pasangan bakal calon kepala daerah dapat membangun Kabupaten Mamasa sesuai dengan visi-misi yang telah mereka sampaikan, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur yang akan mempermudah akses informasi dan aktivitas masyarakat, termasuk penggerakan ekonomi.

(*/Arb)

Iklan