Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) terus memperkuat upaya swasembada pangan, tidak hanya di bidang pertanian tetapi juga melalui sektor perikanan. Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, Pemprov meluncurkan program pembagian bibit ikan nila secara gratis untuk mendukung ketahanan pangan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Dr. Suyuti Marzuki, menyebutkan bahwa sejak program ini diluncurkan, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 1,5 juta bibit ikan nila kepada warga dan kelompok tani.

Foto Kadis DKP Sulbar Membagikan Bibit Nila

“Ini adalah respon cepat Pj Bahtiar untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo-Gibran, khususnya dalam mendorong kemandirian pangan berbasis ekonomi biru,” ujar Suyuti, Sabtu, 14 Desember 2024.

Sulbar dinilai memiliki potensi besar dalam menerapkan konsep ekonomi biru, berkat garis pantai sepanjang 750 kilometer dan sumber daya perairan yang melimpah. Selain itu, wilayah daratan yang subur juga mendukung pengembangan budidaya ikan air tawar.

DKP Sulbar bahkan telah membentuk 100 titik Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang tersebar di berbagai daerah untuk mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh bibit ikan nila.

“UPR ini penting untuk memastikan distribusi bibit berjalan lancar. Namun, tingginya permintaan membuat staf kami harus melayani hingga dini hari,” ungkap Suyuti.

Ia menambahkan, ini adalah kali pertama Pemprov Sulbar mencanangkan program pembagian bibit ikan secara gratis, sehingga masyarakat yang semula ragu kini berlomba-lomba memanfaatkannya.

Program ini akan terus berlanjut pada tahun 2025 dengan target distribusi puluhan juta bibit ikan nila. Selain membagikan bibit, DKP juga akan mendampingi warga dalam proses budidaya, mulai dari pembuatan kolam, sistem bioflok, hingga pemeliharaan.

Baca Juga  Kebersamaan TNI-Polri di Mamuju, Sholat Jumat Bersama Menuju Pilkada Damai 2024

“Tujuannya agar usaha budidaya ini berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperbaiki pola konsumsi gizi,” jelas Suyuti.

(*/Adv)

Iklan