Shared Berita

Sulbarpos.com, MamujuKekayaan bahasa daerah di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tengah menghadapi ancaman serius. Seiring waktu, penggunaan bahasa lokal kian merosot, memicu kekhawatiran akan hilangnya identitas budaya daerah.

Merespons kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam menjaga dan melestarikan bahasa daerah.

Ajakan ini sejalan dengan instruksi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yang menaruh perhatian besar terhadap pelestarian budaya lokal.

Sekretaris Disdikbud Sulbar, Saifuddin, menyampaikan bahwa ada berbagai pendekatan strategis yang bisa ditempuh untuk membangkitkan kembali minat terhadap bahasa daerah.

Di antaranya adalah memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum sekolah sebagai muatan lokal, menghidupkan penggunaannya dalam percakapan sehari-hari, serta memanfaatkan media sosial dan gelaran festival budaya sebagai sarana promosi.

“Kami melihat inisiatif yang telah dilakukan di Kabupaten Mamuju, seperti penyusunan buku bahasa daerah sebagai bahan ajar lokal, merupakan langkah konkret yang patut dicontoh dan diterapkan di kabupaten lain,” ujar Saifuddin.

Ia juga menegaskan pentingnya peran bahasa daerah dalam setiap kegiatan seni dan budaya. Untuk memperkuat komitmen ini, Disdikbud Sulbar kini tengah menyusun regulasi khusus yang akan menjadi dasar hukum dalam upaya pelestarian bahasa daerah di seluruh wilayah Sulbar.

“Bahasa adalah identitas. Jika kita tidak menjaganya, maka kita akan kehilangan jejak budaya kita sendiri,” pungkasnya.

(Adv)

Baca Juga  Pemprov Sulbar Terima Penghargaan Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi dari Pemerintah Pusat

Iklan