Sulbarpos.com, Mamuju – Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus ditunjukkan, salah satunya melalui penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menjadi agenda prioritas pembangunan daerah.
Program MBG telah diintegrasikan secara resmi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulbar 2025–2030.
Program ini menjadi bagian integral dari visi-misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga, bukan hanya sebagai upaya mengatasi persoalan gizi, tetapi juga sebagai instrumen penting penggerak ekonomi inklusif di daerah.
Dukungan terhadap program ini semakin nyata dengan hadirnya Tim Badan Gizi Nasional (BGN) dalam kunjungan kerja selama dua hari, 11–12 Juni 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan pelaksanaan MBG di Sulbar.
Kegiatan dimulai dengan rapat koordinasi di Ruang Studio Kantor Gubernur Sulbar yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
Seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir untuk membahas skema teknis pelaksanaan, terutama penetapan Sasaran Penerima Program Gizi (SPPG).
Di malam harinya, dialog berlanjut dalam suasana yang lebih santai lewat jamuan makan malam bersama mitra potensial. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Kementerian Agama, serta jajaran tenaga ahli gubernur.
Dalam forum ini ditegaskan bahwa penerima manfaat MBG di Sulbar mencakup siswa sekolah negeri dan swasta, santri madrasah dan pesantren, serta kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Hari kedua difokuskan pada diskusi teknis yang melibatkan sejumlah OPD seperti Dinas Pertanian, Dinas PMD, Biro Ekbang, dan Dinas Ketahanan Pangan. Hadir pula narasumber dari Kementerian Desa, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta perwakilan BGN.
Diskusi menekankan pentingnya membangun ekosistem pangan lokal yang kuat, stabil, dan berdaya saing. Model distribusi yang mengoptimalkan peran koperasi desa, BUMDes, hingga pelaku usaha lokal dinilai mampu memperkuat keberlanjutan program.
Staf Khusus Presiden, Brigjen TNI (Purn) Ferdi, turut menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa MBG adalah bagian dari strategi nasional untuk menjangkau lebih dari 97 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
“Ini bukan sekadar program gizi. Ini tentang pemerataan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi dari akar rumput. Kami optimistis, Sulbar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 1% per tahun, dan menembus 7% pada 2029,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Gubernur Bidang Kerja Sama Antar Lembaga, Hajrul Malik, menilai Sulbar memiliki peluang besar menjadi percontohan nasional berkat pendekatan yang kolaboratif dan berbasis pada potensi lokal.
“Dengan kolaborasi dan kearifan lokal yang dimiliki, kami optimistis Sulbar bisa menjadi model pelaksanaan MBG tingkat nasional,” ungkap Hajrul.
(Adv)