Shared Berita

POLEWALI MANDAR, Sulbarpos.com – UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Polewali Mandar semakin gencar mengedukasi masyarakat terkait bahaya kebakaran.

Regu A Damkar Polman menggelar pelatihan dan simulasi pemadaman kebakaran di Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali. Pada Selasa (26/8/25) sore,

Kegiatan yang diprakarsai Lurah Pekkabata ini diikuti 20 peserta dari berbagai unsur, di antaranya Karang Taruna, kepala lingkungan, warga masyarakat, Bhabinkamtibmas Polsek Polewali, Babinsa Koramil Polewali, hingga perwakilan kecamatan.

Dalam sambutannya, perwakilan Camat Polewali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman kebakaran.

“Kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk kesadaran dan kewaspadaan dini. Kami berharap edukasi semacam ini diperluas ke desa dan kelurahan lain di Polewali Mandar,” ujarnya.

Materi sosialisasi disampaikan tim Damkar dengan pendekatan praktis, mulai dari cara menggunakan peralatan pemadam sederhana, langkah awal menghadapi api kecil, hingga teknik penyelamatan diri.

Koordinator Lapangan Damkar Polman, Jabir Nugroho, menambahkan, kegiatan ini diharapkan membangun budaya sadar kebakaran di tengah masyarakat.

“Semoga ke depan Damkar semakin berkolaborasi dengan desa dan kelurahan dalam memberikan edukasi langsung ke masyarakat,” kata Jabir.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang tahun 2023 terdapat lebih dari 1.700 kasus kebakaran rumah dan permukiman di Indonesia.

Penyebab utama di antaranya korsleting listrik, kelalaian penggunaan api, serta keterlambatan laporan ke petugas.

Di Polewali Mandar sendiri, kebakaran rumah panggung kerap cepat meluas karena dominasi material kayu. Kondisi ini membuat literasi kebakaran di tingkat kelurahan menjadi langkah preventif yang sangat relevan.

Pelatihan di Pekkabata menjadi model kolaborasi antara pemerintah kelurahan, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun respon cepat berbasis komunitas.

Baca Juga  Desa Rea dan Kuajang di Binuang Terima Bantuan CPP Cadangan Pangan Pemerintah

Selain mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian materi, kegiatan ini juga memperkuat peran masyarakat sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan pelaporan insiden kebakaran.

Kegiatan simulasi kebakaran di Kelurahan Pekkabata merupakan contoh konkret sinergi pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Literasi kebakaran bukan hanya tanggung jawab Damkar, tetapi juga perlu menjadi budaya kolektif demi keselamatan bersama. (*Bsb)

Iklan