Sulbarpos.com, Jakarta — Sambut Peserta World Peace Forum ke-9 Gubernur Jakarta Pramono Anung mengadakan farewell dinner bersama di Balai Kota Jakarta. Farewell dinner ini menjadi momen perpisahan yang menandai berakhirnya diskusi dari berbagai delegasi negara, Selasa (11/11/2025).
Selama tiga hari terakhir, Jakarta menjadi pusat perhatian dunia dengan menjadi tuan rumah dua pertemuan besar lintas agama dan budaya tersebut. Forum ini menjadi wadah dialog dan pertukaran gagasan untuk memperkuat komitmen global dalam memajukan nilai-nilai perdamaian, keadilan sosial, dan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menekankan pentingnya kolaborasi antar peradaban di tengah tantangan global saat ini.
Ia menyebut tema WPF tahun ini, Considering Wasatiyyat and Tionghua for a Global Collaboration, menjadi simbol harmoni antara kearifan Timur dan Barat yang bisa menjadi kunci membangun dunia yang lebih damai.
“Tema tahun ini menegaskan bahwa kolaborasi peradaban yang memadukan kearifan Timur dan Barat merupakan salah satu kunci mengatasi tantangan global. Sementara GFMW menyoroti peran vital perempuan muslim sebagai agen perdamaian, pendidikan, dan pembangunan,” ujar Pramono.
Ia menambahkan, Jakarta merasa terhormat karena dipercaya menjadi tuan rumah dua forum bergengsi tersebut. Menurutnya, Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga cermin keberagaman budaya dan moderasi beragama yang menjadi fondasi kuat bagi perdamaian dan toleransi.
“Jakarta merasa terhormat karena menjadi cermin dari keberagaman budaya dan moderasi beragama yang menjadi inti diskusi kedua forum tersebut,” kata Gubernur Jakarta ini.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mendukung kegiatan lintas etnis, budaya, dan agama untuk memperkuat kerukunan sosial di ibu kota. Ia menilai keberhasilan WPF dan GFMW menunjukkan bahwa dialog dan kolaborasi dapat menjadi solusi nyata menghadapi perpecahan dan ekstremisme di berbagai belahan dunia.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaganya sebagai contoh nyata kolaborasi global di tingkat lokal. Kami juga menginginkan semangat dan resolusi yang lahir dari Jakarta ini tidak berhenti di sini,” jelasnya.
Ia juga berharap semangat persaudaraan dan ide-ide yang lahir dari forum ini tidak hanya berhenti di Jakarta, tetapi diteruskan oleh seluruh peserta di negara masing-masing. Baginya, forum ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan titik awal dari kerja sama nyata demi perdamaian global.
“Semoga jalinan persahabatan yang terjalin selama forum ini terus berlanjut dan ide-ide brilian yang telah dibahas dapat diwujudkan menjadi aksi nyata di negara dan komunitas Anda masing-masing,” harapnya.
Lebih lanjut, Pramono menilai WPF dan GFMW mampu memperkuat diplomasi perdamaian serta mendorong peran Jakarta dalam percaturan global. Ia ingin Jakarta dikenal bukan hanya sebagai kota metropolitan, tetapi juga sebagai pusat ide dan solusi bagi kemanusiaan dunia.
“Semoga WPF terus menjadi mercusuar yang menerangi jalan menuju dunia yang lebih adil dan damai,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh delegasi yang telah hadir dan berkontribusi dalam forum ini.
“Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami mengucapkan selamat jalan kepada seluruh hadirin. Kami berharap rekan-rekan semuanya membawa pulang kenangan indah dari Jakarta dan Indonesia, serta kolaborasi baru untuk melanjutkan misi mulia ini,” pungkasnya.
Diketahui, World Peace Forum (WPF) dan Global Forum of Muslim Women (GFMW) tahun ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Education Trust Malaysia serta Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Diketahui World Peace Forum ke-9 ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) bersama Cheng Ho Multicultural Education Trust (Malaysia), Muhammadiyah, dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam (GFWI). Acara tersebut sudah digelar rutin sejak 2006 untuk mempertemukan tokoh lintas agama dan negara yang bertujuan untuk membahas dan mencari solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi.
(Sulbarpos/Gbr)




