Shared Berita

POLEWALI MANDAR, Sulbarpos.com—Pendidikan Kader Loyalis Kabupaten Polewali Mandar berlangsung dinamis dan interaktif, dipandu para struktural muda PKB melalui rangkaian materi strategis hingga kuis berhadiah yang memantik antusiasme peserta dari Dapil I hingga Dapil V.

Program ini dirancang sebagai ruang penguatan ideologi, kapasitas politik, dan etika pengabdian bagi kader generasi baru. Acara berlansung di Taman Kebangsaan DPC PKB Polewali mandar pada Ahad (23/11/2025

Peserta mendapatkan pembekalan langsung dari empat pemateri struktural PKB—Sahabuddin dari DPP PKB, Ali Muttahar dari DPW PKB Sulawesi Barat, serta Zahrul Amiruddin dan Zulfikar dari DPC PKB Polewali Mandar.

Materi menegaskan bahwa tradisi perjuangan politik ulama memiliki akar panjang dalam sejarah bangsa.

Dari Walisongo, perjuangan kemerdekaan melalui Laskar Sabilillah dan Hizbullah, serta keluarnya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, para ulama menjadi motor perlawanan terhadap kolonialisme, komunisme, hingga rezim otoritarian.

Setelah Republik berdiri, kontribusi itu berlanjut melalui Masyumi, Partai NU, hingga melahirkan PKB sebagai estafet perjuangan politik kebangsaan.

Sebagai partai berbasis nilai Ahlussunnah wal Jamaah, PKB menegaskan bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi jalan pengabdian untuk menghadirkan kemaslahatan.

Karena itu, PKB memposisikan diri sebagai partai rahmatan lil ‘alamin—terbuka, humanis, inklusif, dan berpihak pada rakyat tanpa sekat suku, agama, budaya, maupun kelas sosial.

Dalam sesi penutup, dihadiri oleh Anggota Fraksi DPRD Polman, Jajaran pengurus DPC PKB, Ketua DPAC PKB, dan Sekretaris DPW PKB Sulawesi Barat, Ahmad Alyakin, mewakili Ketua DPW PKB Sulbar, Annangguru KH. Muhammad Syibli, memimpin prosesi pembaiyatan sebagai simbol komitmen perjuangan politik.

Dengan lantang, para kader muda mengucapkan ikrar kesetiaan, kesiapan mengabdi, dan tekad membangun politik bermartabat. Usai pembaiyatan, Ahmad Alyakin menutup kegiatan secara resmi.

Baca Juga  Momentum Politik Elegan: Amiruddin PKB Polman Ucapkan Selamat pada Samsul Mahmud

Ia menegaskan bahwa kemenangan politik tidak lahir dari fasilitas, tetapi dari integritas, kerja keras, dan keberanian memperjuangkan kebenaran.

“Mulailah dari kecamatan, dari desa, dari tempat kalian berdiri hari ini. Karena pemimpin besar selalu berakar dari pengabdian kecil yang dilakukan dengan ketulusan,” pesannya.

Momentum ini menjadi penegasan bahwa masa depan PKB, Polewali Mandar, dan demokrasi Indonesia berada di tangan generasi muda.

Para peserta pulang membawa optimisme bahwa kemenangan PKB pada 2029 bukan sekadar target elektoral, tetapi janji pengabdian untuk kesejahteraan rakyat, keadilan sosial, dan martabat bangsa.

Dengan tradisi intelektual pesantren, jaringan kultural NU, serta basis sosial yang kuat, PKB berharap kader muda mampu menjadi cahaya perubahan—bukan hanya saat pemilu, tetapi dalam setiap denyut kehidupan masyarakat.

Dengan bara optimismenya, PKB Polewali Mandar seolah mengirim pesan keras ke panggung politik nasional: estafet perjuangan ulama belum selesai, dan generasi mudalah yang akan menuntaskannya.

Dari ruang kaderisasi inilah mimpi besar dirajut—mimpi tentang politik yang jujur, sejuk, dan berpihak pada rakyat kecil.

Jika semangat hari ini terawat, bukan mustahil PKB akan berdiri di garda terdepan perubahan 2029. Sebab sejarah selalu berpihak pada mereka yang berani melangkah, bekerja, dan mencintai Indonesia dengan tanpa syarat. (*Bsb)

Editor: Basribas

Iklan