Sulbarpos.com , Mamasa — Diinisiasi oleh Dandim 1428/Mamasa, Letkol Arhanut Dodo Sahata Manullang, Kodim 1428 mengukuhkan Pahlawan Nasional Demmatande alias Daeng Matande, (14/11) lalu.
Kegiatan ini turut dihadiri Pj Bupati Mamasa, Dr. Yakub F Solon, Wakapolres Mamasa, Kompol Kemas Aidil Fitri, Pengurus Pemuda Panca Marga (PPM), JSN’45, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), keluarga besar TNI (KBT), POLRI, perwakilan keluarga besar pahlawan Demmatande dan masyarakat yang digelar di Aula Kantin Makodim Mamasa.
Pengukuhan ini ditandai dengan menyerahan photo lukisan pahlawan Demmatande dari keluarga sang pahlawan kepada Forkopimda Mamasa yang diterima langsung oleh Pj Bupati Mamasa, Yakub Solon.
Eksistensi keluarga sang pahlawan dalam pengukuhan kali ini diwakili oleh Rocky B. Paotonan, mengatakan pahlawan Demmatande semasa hidupnya bermukim di Paladan, Sesenapadang, beliau merupakan generasi keempat dari rumpun Paotonan, dimana Rocky sendiri disebut merupakan generasi ke-7.
“Semangat Demmatande adalah melawan kolonial untuk membebaskan rakyat Mamasa dari ketertindasan dan pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan oleh kolonial Belanda. Sementara semangat Demmatande pada jaman sekarang,” ujar Rocky.
Menurut Rocky, dengan mewujudkan pembangunan secara merata di seluruh pelosok Sulawesi Barat secara regional dan Kabupaten Mamasa secara khusus dengan tetap berprinsip Mesa Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate, Sitayuk Sipakasalle Sirande Maya-maya.
Dikonfirmasi lewat pesan WA, cucu sang pahlawan, Irvandi Demmatande, turut menyampaikan terima kasih kepada Letkol Arhanut Dodo Sahata Manullang sebagai inisiator,Pemda Mamasa, PPM, kepada segenap keluarga yang hadir dalam pengukuhan dan semua pihak yang telah memberi dukungan penuh atas pengusulan pejuang Demmatande sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Dalam seminar Nasional yang digelar sebelum pengukuhan ini, mengungkap bahwa pejuang Demmatande adalah pejuang nyata, tidak rekayasa atau fiktif karena dapat dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen otentik yang ada di Perpustakaan Nasional Belanda sehingga layak menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
(Sulbarpos/Rsl)