Shared Berita

Sulbarpos.com , Lamongan — Tidak ingin warga Muhammadiyah ketinggalan perkembangan dunia, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti ingatkan bahwa dalam Al Qur’an ada perintah jalan-jalan atau piknik.

Mu’ti menjelaskan, dalam Al Qur’an setidaknya terdapat enam perintah jalan-jalan dengan redaksi yang berbeda-beda. Diantaranya seperti Fantasyiru fil Ardh, Afalam Yasiru fil Ardh, dan seterusnya yang semua itu intinya sama – piknik.

Baca Juga  Tanam Bibit Sukun di Pasangkayu, Pj Gubernur Sulbar : Ini Komoditi Tambahan Kita Dorong Jadi Kebanggaan Indonesia

“Pikniklah-piknik, supaya banyak inspirasi. Karena saya itu sering bepergian, jadi banyak hal yang secara fikih waktu saya ngaji itu belum cukup, karena memang betul perintah Allah supaya berjalan-jalan itu ilmu menjadi bertambah,” ungkap Mu’ti dilansir dari muhammadiyah.or.id , Selasa (24/10/2023).

Menjalankan perintah Al Qur’an untuk jalan-jalan atau piknik, imbuh Mu’ti, akan membuka wawasan warga Muhammadiyah terhadap perkembangan dunia, sehingga tidak sempit pemahamannya ketika menghadapi perbedaan-perbedaan, termasuk dalam urusan fikih.

Abdul Mu’ti juga menceritakan pengalamannya mengunjungi suatu masjid di Inggris yang memiliki lini bisnis untuk menjalankan masjid tersebut.

Berkaca dari itu, Abdul Mu’ti bertanya sudah berapa masjid Muhammadiyah yang memiliki lini bisnis, dan dari situ bisa menjadi sumber pendapatan untuk mengelola masjid tersebut, sehingga tidak mengandalkan kotak infak lagi.

“Sehingga masjid Muhammadiyah itu menjadi masjid yang beda, di sini enggak ada kotak yang keliling sehingga lebih khusyuk. Juga tidak perlu takmirnya mengumumkan hari ini yang menjadi khatib,” ungkapnya.

Dalam menggalang infak dan seterusnya, Mu’ti menyarankan supaya masjid Muhammadiyah bisa memakai QR Code, sementara itu pengumuman pendapatan masjid dan jadwal imam, khatib dan muazin bisa memakai green screen.

“Menurut saya cara kita berislam ini tidak boleh semakin konvensional, sekarang sudah era digital. Kalau perlu menurut saya walaupun tidak harus khatibnya pakai power point, paling tidak sudah muncul di layar,” sarannya.

Berislam yang menarik dan modern, tidak konvensional tersebut diharapkan Abdul Mu’ti supaya umat Islam tertarik kepada Muhammadiyah. Cara menarik perhatian supaya mau bermuhammadiyah juga bisa dilakukan dengan menyampaikan materi pengajian yang menarik dan renyah, tidak perlu dengan marah-marah.

Baca Juga  Babinsa Koramil 1428-02/Sumarorong Bersama Warga Bersihkan Pasar Sumarorong

(Sulbarpos/Red)

Iklan