Oleh : Andika
Sulbarpos.com — Desa Ratte, Desa Besoagin Induk dan Desa Besoagin Utara Kecamatan Tutar mengeluhkan jalan hingga kini tak mendapatkan perhatian pemerintah. Apalagi kondisi jalan sekarang semakin rusak parah.
Ada tiga akses jalan yang menghubungkan 3 desa tersebut yaitu akses tembus Kecamatan Mapilli, Kecamatan Alu kabupaten Polewali dan kecamatan Sendana Kabupaten Majene.
Ketiga akses tersebut sangat jauh dan rusak namun tetap masyarakat lewati, akses jalan yang menghubungkan pamengoan menuju Sendana Majene dominan masyarakat lalui karena cukup dekat mesti kondisi jalanya tidak layak di lalui. Bahkan setiap harinya pengendara harus rela bergelut lumpur dan ekstra hati hati karena kondisi kiri kanan jalan adalah jurang.
Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia hingga terbentuk nya Sulawesi Barat dengan 6 kabupaten dan dianggap kabupaten Polewali mandar mempunyai PAD terbanyak sampai beberapa capaian- capaian luar biasa yang di raih Kabupaten Polewali Mandar namun di balik semua itu ada masyarakat khususnya 3 desa di Kecamatan Tutar sampai hari ini tak kunjung jadi perhatian serius dari pemerintah.
Yang harus diketahui sentral dari permasalahan masyarakat adalah infrastruktur jalan, cengkeh dan coklat puluhan ton kami hasilkan di tiap tahun namun omong kosong bicara hasil pertanian ketika hasil tani kami susah untuk di pasarkan.
Masyarakat kewalahan dalam pelayanan kesehatan namun didalam UU sangat jelas bahwa negara menjamin tentang kesehatan masyarakat. Namun itu belum kami rasakan, 3 desa apabila warga sakit parah atau melahirkan yang membutuhkan penanganan kesehatan di rumah sakit, masyarakat harus berjalan kaki puluhan kilo meter memakai tandi untuk sampai ke jalan poros.
Sentral permasalahan infrastruktur jalan di 3 desa yang semakin rusak parah. Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah baik provinsi maupun kabupaten, untuk terketuk hatinya memperbaiki infrastruktur jalan desa ratte, desa besoagin, dan desa besoagin Utara. Karena bukan hanya saya yang mengeluhkan kondisi jalan tapi secara keseluruhan juga mengalami hal yang sama.
Penulis adalah Ketua Himpunan Pelajar Suppungan, sekaligus Aktivis PMII Komisariat Unsulbar Majene