Shared Berita

Sulbarpos.com , Mamuju — Oknum polisi lalu lintas Polda Sulbar diduga telah melakukan kekerasan terhadap anak remaja. Menurut keterangan orang tua korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi, Jumat (24/3/2023).

Esa mengatakan kejadian tersebut saat anaknya dan temannya sedang mengendarai sepeda motor sore kemarin kemudian tiba-tiba ada orang yang ingin menahan anaknya dari arah belakang.

“Anak ku sama temannya lagi jalan-jalan sore di arteri ada 3 motor kemarin (23/3), kemudian oknum polisi itu datang dari belakang tiba-tiba mau nahan anak-anak, tapi karena oknum itu tidak pakai seragam, ia pun diacuhkan sama anak-anak. Namun salah satu temannya anak saya ada yang meneriaki seakan diteraki polisi itu dan ia kira bukan polisi”, terangnya di Mamuju, Jumat (24/3/2023).

Lebih lanjut Esa mengatakan, setelah pagi tadi anaknya sedang jalan-jalan di arteri, dan dia di amankan saat sedang berkumpul dengan teman-temannya. Kemudian anaknya ditilang dan dibawa ke kantor Lantas polda sulbar oleh anggota lain. Saat dikantor anaknya ketemu dengan oknum polisi yang diteriaki kemarin, di situlah anaknya dipukul.

“Oknum polisi itu memukul di kantornya, posisi anakku di bawa ke kantor lantas sama anggota lain, kebetulan polisi yang di teriaki kemarin ada disitu, dia lihat anak saya lalu dipukul”, jelasnya melalui chat pribadi WhatsApp nya.

Ia juga menjelaskan bahwa kalau persoalan anaknya melanggar lalu lintas, ia siap jika anaknya akan di proses sesuai aturan lalu lintas yang berlaku yakni ditilang atau sebagainya. Namun jika anaknya mendapatkan kekerasan, ia sangat tidak menerima hal itu.

Berbeda saat di konfirmasi Dirlantas Polda Sulbar, Deden membenarkan kejadian tersebut,” Jadi setelah saya keroscek keanggota lain atas peristiwa tersebut yakni adanya pemukulan tersebut itu benar. Saya selaku komandan Dirlantas Polda Sulbar Tidak akan menutupi peristiwa jika ada anggota saya yang melakukan pelanggaran dan harus di proses sesuai aturan yang berlaku, sebab kita adalah pelayan masyarakat”, terangnya saat dihubungi melalui telepon.

Baca Juga  Dikunjungi 'Gubernur Pisang', Warga Beru - Beru Penasaran dengan Pisang Cavendish

Ia juga menyampaikan keronolginya. Bahwa yang bersangkutan sedang emosi, sebab oknum itu diteriaki oleh sekelompok anak-anak remaja dengan kata-kata yang tidak senonoh, karena yang bersangkutan tidak bisa menahan emosi keesokan harinya setelah ada pengamanan terhadap pelaku balap liar. Saat itu salah satu anak di amankan dan yang bersangkutan melihat anak itu dan terjadilah pemukulan.

“Sekali lagi karena kita adalah pelayan masyarakat jika terjadi situasi seperti itu anggota harus sabar tidak boleh langsung emosi sampai terjadi kekerasan seperti itu apapun kondisinya”, tambahnya.

“Atas kejadian tersebut untuk seluruh masyarakat saya mohon maaf jika ada yang salah sekali lagi saya meminta maaf”, pungkasnya.

(Sulbarpos/Wahid)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan