Sulbarpos.com, Mamuju – Menyikapi maraknya peredaran uang palsu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat, M. Romadhon, menekankan pentingnya masyarakat mengenali keaslian uang Rupiah. Hal ini diungkapkan saat ditemui dikantornya. Senin, 23 Desember 2024.
Menurut Romadhon, uang Rupiah telah dilengkapi fitur pengaman mutakhir yang mudah dikenali masyarakat namun sulit untuk diserupai.
Romadhon menjelaskan bahwa BI telah menambahkan teknologi canggih, seperti benang pengaman microlenses pada pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Teknologi ini menciptakan efek dinamis (dynamic effect movement) yang tampak mencolok saat dilihat di cahaya redup. Selain itu, pada kedua pecahan tersebut terdapat gambar bunga yang menggunakan teknologi Optically Variable Magnetic Ink (OVMI), memungkinkan perubahan warna saat dilihat dari sudut tertentu.
“Dengan fitur-fitur ini, uang Rupiah menjadi semakin sulit diserupai atau dipalsukan, dan masyarakat dapat lebih mudah mengenali keasliannya,” ujarnya.
Romadhon juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa keaslian uang dengan metode 3D. Berikut langkah-langkahnya:
- Dilihat: Perhatikan gambar, nomor seri, serta perubahan warna dan efek gerak pada ornamen tertentu. Uang asli memiliki warna terang, detail tajam, dan tidak pudar.
- Diraba: Sentuh logo Bank Indonesia dan teks yang tercetak. Uang asli terasa lebih kasar dan tebal dibanding uang palsu yang cenderung halus.
- Diterawang: Arahkan uang ke sumber cahaya. Pada uang asli, akan terlihat gambar pahlawan, logo BI, dan tali pengaman secara jelas.
Romadhon menegaskan bahwa identifikasi keaslian uang Rupiah sangat penting untuk meminimalkan risiko menerima uang palsu. Ia juga menyarankan masyarakat menggunakan alat bantu seperti lampu UV untuk pemeriksaan lebih akurat.
(*/Red)