Polewali Mandar, Sulbarpos.com – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) berlangsung di tiga titik strategis di Kabupaten Polewali Mandar, Senin (23/12/2024).
Massa menggelar aksinya di Kantor Bupati Polewali Mandar, Kantor DPRD Polman, dan Kantor Kejaksaan Polewali Mandar, dengan membawa sejumlah tuntutan krusial.
Tuntutan yang disuarakan oleh massa aksi meliputi: mendesak pengusutan tuntas dan pemidanaan oknum yang diduga terlibat dalam penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Polman, menuntut transparansi dari Penjabat (PJ) Bupati terkait pengalihan APBD, serta meminta pencopotan PJ Bupati Polewali Mandar.
Kapolres Polewali Mandar, AKBP Anjar Purwoko, melalui Kabag Ops Kompol Najamuddin, menyatakan bahwa pengamanan aksi dilakukan dengan mengerahkan personel Polres Polman.
Pihak kepolisian berkomitmen menjamin hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat secara terbuka, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
“Kami memastikan aksi ini berjalan kondusif, dengan pendekatan persuasif kepada peserta aksi untuk menjaga situasi tetap aman dan tertib. Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang,” ujar Kompol Najamuddin.
Meski jumlah peserta aksi cukup signifikan, jalannya demonstrasi tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar lokasi aksi.
Massa menyampaikan aspirasi mereka dengan lantang, namun tetap mengikuti arahan pihak keamanan.
Selain itu, pihak kepolisian menghimbau para pengunjuk rasa untuk mematuhi aturan yang berlaku selama kegiatan berlangsung.
Pesan ini diterima dengan baik oleh peserta aksi, sehingga kegiatan dapat diselesaikan tanpa insiden yang merugikan.
Setelah beberapa jam berlangsung, aksi unjuk rasa akhirnya berakhir dengan damai. Para pengunjuk rasa membubarkan diri secara tertib, meninggalkan lokasi aksi dalam suasana yang tetap kondusif.
Pihak kepolisian mengapresiasi sikap kooperatif para peserta aksi, yang dinilai berhasil mencerminkan semangat demokrasi tanpa harus mencederai ketertiban umum.
“Kerjasama semua pihak, baik pengunjuk rasa maupun aparat keamanan, menjadi kunci keberhasilan pengamanan aksi ini. Kami berharap semangat ini terus terjaga dalam setiap penyampaian aspirasi di masa mendatang,” tambah Kompol Najamuddin.
Dengan berakhirnya aksi ini, isu-isu yang disuarakan diharapkan dapat menjadi perhatian serius dari pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah daerah, demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
(Bsb)