Shared Berita

Sulbarpos.com , Jakarta — Menyikapi nama mantan presiden Soeharto yang masuk dalam daftar pemberian gelar Pahlawan Nasional, Chairman of CDCC sekaligus Chairman of Global Fulcrum Wasatiyyat Islam, Din Syamsuddin menyatakan kesetujuannya dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional pada Presiden dengan julukan populer “Bapak Pembangunan” itu, Minggu (9/11/2025).

Hal tersebut disampaikan Din Syamsuddin saat ditemui dalam Multicultural Welcoming Dinner, World Peace Forum ke-9. Beliau menyampaikan dirinya sempat terlibat pada saat perencanaan penetapan pahlawan nasional 2025, yang salah satunya banyak diusulkan yakni mantan presiden Soeharto.

“Saya sungguh dari lubuk hati yang dalam dan juga pikiran bahwa penetapan mantan presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional adalah sangat tepat kalaupun terlambat karena 30 tahun dari kepemimpinan beliau sebagai presiden, saya tahu pasti bahkan dari jarak dekat beliau adalah seorang pemimpin yang punya komitmen untuk membangun bangsa dan negara,” ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Din Syamsuddin juga menyebutkan, banyak yang menjuluki Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, hal ini menunjukkan apa yang telah dilakukan mantan presiden Soeharto selama memimpin Indonesia selalu mementingkan kepentingan masyarakat serta pembangunan bagi bangsa sehingga berkesan di masyarakat.

 “Oleh karena itu saya ingin mengimbau kepada seluruh pihak untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya sebenar-benarnya dan tentu banyak lagi pahlawan-pahlawan yang bahkan tanpa tanda jasa yang perlu dihargai oleh Indonesia,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, jika dilakukan survei tentang kepahlawanan Soeharto mayoritas dari bangsa Indonesia dan lintas agama, dirinya dapat memberikan pertanggungjawaban kesaksian dari sudut ormas-ormas besar dan juga agama-agama lain.

“Saya tahu bahwa ada yang tidak bersetuju dengan hal tersebut dan sangat mungkin, sangat wajar tapi janganlah ada pikiran seperti itu. Karena selama kepemimpinan Soeharto, beliau ini tidak melakukan pelanggaran konstitusional. Maka itu saya menghimbau kepada kawan-kawan yang berada di seberang, marilah kita terima ini dengan penuh kebijaksanaan,” pungkasnya.

Baca Juga  Bencana Longsor Melanda Mamasa, Solidaritas Membangkitkan Harapan Dalam Kehadiran Krisis

Sebagai informasi World Peace Forum ke-9 ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) bersama Cheng Ho Multicultural Education Trust (Malaysia), Muhammadiyah, dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam (GFWI). Acara tersebut sudah digelar rutin sejak 2006 untuk mempertemukan tokoh lintas agama dan negara yang bertujuan untuk membahas dan mencari solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi.

(Sulbarpos/Gbr)

Iklan