Sulbarpos.com , Polewali — Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Komisi III, Hasan Bado, menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pengembangan Perbenihan dan Budidaya Perkebunan Angkatan Satu. Acara ini dilangsungkan di Hotel Nirmala Polewali, Senin (27/11/ 2023).
BIMTEK ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, melibatkan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar sebagai lokus kegiatan. Peserta berasal dari kelompok tani horti dan kakao di Kabupaten Polewali Mandar, dan acara berlangsung dari tanggal 27 hingga 28 November.
Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat, Muliadi. menjelaskan bahwa, kegiatan ini terbagi menjadi dua angkatan, dengan fokus pada teknis pengembangan dan budidaya tanaman kopi pada angkatan pertama, dan budidaya tanaman kakao pada angkatan kedua. Hal ini dilakukan mengingat Sulawesi Barat memiliki komoditas unggulan berupa kopi, kakao, dan kelapa.
“Kami harap agar BIMTEK ini dapat mengembalikan kejayaan para petani dalam hal pengembangan kakao dan kopi di Sulawesi Barat. Dengan menghadirkan pemateri dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, diharapkan peserta dapat memperoleh pengetahuan mendalam mengenai cara pembibitan, budidaya, dan pengolahan kedua komoditas tersebut,” ujar Muliadi.
Selanjutnya, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat dan praktisi pertanian Sulbar, Hasan Bado, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan teknis dalam perbenihan tanaman perkebunan, khususnya kakao dan kopi. Ia mengingatkan bahwa pada tahun 2000 Sulawesi Barat merupakan salah satu penghasil kopi dan kakao terbesar di Indonesia Timur.
“Saya harap agar BIMTEK ini dapat membentuk petani kakao dan kopi yang handal dan memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai teknik budidaya, dari pemilihan bibit unggul hingga pengolahan buah. Saya garisbawahi juga tentang pentingnya upaya intensifikasi dalam mengelola kebun, terutama dalam menghadapi kendala penurunan produksi kakao akibat gangguan organisme pengganggu,” jelas Hasan Bado.
Acara ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan para praktisi pertanian untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan di Sulawesi Barat.
(Sulbarpos/Bsb)