Dirjen Bimas Kristen Ajak Umat Beragama Hanturkan Doa untuk Korban Perang Konflik di Wilayah Timur Tengah

Sulbarpos.com, Jakarta — Menag Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan edaran mengenai aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina. Edaran tersebut terbit dengan No SE. 12 Tahun 2023 pada Kamis (9/11) lalu. Edaran tersebut ditujukan kepada Ketua/Pimpinan Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan, Pengelola Rumah Ibadah, dan seluruh umat beragama.
Menag Yaqut mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai wujud solidaritas, kepedulian, dan keprihatinan terhadap kondisi yang sedang menimpa rakyat Palestina saat ini. Ia meminta umat beragama di Indonesia melaksanakan doa bersama sesuai agama masing- masing atau doa bersama lintas agama untuk seluruh korban di Palestina.
Menindaklanjuti SE (surat edaran) Menteri Agama, Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Jeane Maria Tulung mengatakan, Bimas Kristen turut andil melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dengan menggelar doa bersama untuk para korban perang konflik yang terjadi di Palestina.
“Menindaklanjuti surat edaran Menteri Agama, nomor 12 tahun 2023 tentang aksi solidaritas dan doa bersama bagi bangsa di Timur Tengah khususnya Palestina maka itu, kami semua hadir di sini dengan hati yang penuh rasa empati dan kesedihan untuk mendoakan mereka yang menjadi korban dari berbagai konflik dan bencana kemanusiaan,” ujar Dirjen Bimas di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan melalui doa bersama ini, Bimas Kristen mengajak satu sama lain untuk mengingatkan diri, akan tanggung jawab sebagai makhluk sosial, bahwa ketika satu bagian dari umat manusia menderita.
“Mari kita bersama-sama memohon kepada Sang Pencipta agar memberikan kekuatan kepada mereka yang tengah diuji, memberikan petunjuk kepada para pemimpin dunia agar mampu menemukan solusi damai, serta memberikan kebijaksanaan kepada kita semua agar dapat berkontribusi dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik,” ungkapnya.
Menurutnya, bangsa yang beradab adalah mencintai perdamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara damai, ia juga mengajak agar semuanya dapat menyelesaikan perbedaan dan pertentangan dengan cara damai dengan menghindari penggunaan kekuatan keras yang dapat menyebabkan perang dan kekerasan.
“Mari kita juga mengenang nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, seperti kasih sayang, toleransi, dan keadilan. Semoga kebersamaan kita di sini dapat menjadi pijakan untuk menjalin solidaritas yang lebih kuat,” pungkasnya.
(Sulbarpos/Gbr)