Shared Berita

Fraksi Mahasiswa Desak Investigasi Tragedi Pengecatan Jembatan Tarailu: Dua Pekerja Tewas

Sulbarpos.com, Mamuju Tengah — Tragedi kecelakaan kerja di jembatan Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju Tengah, mengundang keprihatinan luas.

Fraksi Mahasiswa, melalui ketuanya Alim Bahri, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang merenggut nyawa dua pekerja saat melakukan pengecatan jembatan pada Senin pagi (28/7).

Insiden memilukan itu terjadi ketika lima pekerja tengah mengecat bagian bawah jembatan menggunakan pijakan dari bambu. Pijakan tersebut ambruk, membuat kelimanya jatuh ke Sungai Sampaga.

Tiga di antaranya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar, sementara dua lainnya Angga dan Sapri ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah pencarian intensif oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, dan aparat setempat.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja yang ketat dalam setiap proyek infrastruktur,” ujar Alim Bahri. Jumat, (1/8/2025)

Kecelakaan atau Kelalaian?

Alim Bahri menegaskan bahwa insiden ini bukan sekadar kecelakaan biasa. Menurutnya, peristiwa tersebut mencerminkan kelalaian serius dan buruknya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur, khususnya di wilayah Sulawesi Barat.

Ia mendesak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sulbar dan instansi terkait untuk segera bertindak dengan melakukan:

  1. Investigasi menyeluruh terhadap penyebab insiden.
  2. Penindakan tegas kepada pihak yang terbukti lalai menerapkan standar K3.
  3. Pemenuhan hak-hak korban dan keluarganya oleh perusahaan terkait.
  4. Pemberian sanksi tegas, termasuk pencabutan izin dan denda, jika terbukti terjadi pelanggaran.

“Keselamatan pekerja harus ditempatkan di atas segalanya. Jangan ada lagi nyawa yang melayang karena kelalaian dan minimnya pengawasan di lapangan,” tegasnya.

Dorongan Perbaikan K3 di Setiap Proyek

Lebih lanjut, Fraksi Mahasiswa mendesak agar setiap proyek pembangunan di Sulawesi Barat ke depan harus menjadikan prosedur keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Pemerintah daerah diminta tidak ragu menindak perusahaan yang tidak patuh terhadap regulasi keselamatan kerja.

Baca Juga  Rekrutmen Panwascam, Masyarakat Peringatkan Bawaslu Kabupaten Mamuju

Alim Bahri juga mengingatkan bahwa jika praktik buruk K3 terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan tragedi serupa akan kembali terjadi dan memakan korban jiwa. (Ab)

Iklan