Sulbarpos.com , Jakarta — Menteri Pertanian RI yang juga Dewan Penyantun BPP KKSS, Syahrul Yasin Limpo hadir dalam kegiatan Safari Ramadhan yang dilaksanakan oleh Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Acara yang dimulai pukul 17.00 WIB itu, diawali dengan memberikan santunan anak yatim oleh Mentan, Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran BPP KKSS. Kemudian dilanjutkan oleh sambutan Ketua BPP KKSS, Muchlis Patahna.
“Saya menginformasikan kepada seluruh keluarga besar kkss bahwa adalah ini sebuah momen silaturahim yang tadinya saya kirakan tidak terjadi hari ini. Namun karena kita meneladani karakter Syekh Yusuf yang pantang menyerah. Akhirnya kegiatan ini terlaksana juga”, ujar Muchlis di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Muchlis Patahna juga menyampaikan, bahwa tanggal 29 dan 30 April 2023. BPP KKSS mengundang anggota KKSS yang pulang kampung hadir dalam Halal Bihalal dan Pertemuan saudagar Bugis Makassar yang akan diadakan di Makkasar nanti.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI yang juga Dewan Penyantun BPP KKSS, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, dirinya sah saja mengikuti buka puasa bersama karena, ia mengikuti buka bersama bukan sebagai pejabat pemerintah melainkan sebagai organisasi keluarga besar KKSS.
“Kalau Menteri open house bisa ditegur kalau Menteri ngga boleh open house tapi kalau KKSS boleh lah “, tawa lelaki yang biasa disapa SYL itu.
Lebih lanjut, SYL mengatakan bahwa dirinya baru saja dipengaruhi oleh satu tren baru dari ilmu yang berkembang didunia yakni “The Power of Wisdom”.
“Kekuatan yang paling dalam itu adalah wisdom, bijaksana kita, toleransi kita. The power of wisdom adalah tidak bicara tentang kau punya ilmu dan kepintaran. Ilmu mu melalui otak itu bisa diganti dengan mesin contohnya google. Maka itu kenapa wisdom itu dibutuhkan karena merupakan kebijakan yang keluar dari hati”, tambahnya.
Maka itu, menurutnya jika dikaitkan dengan ramadhan itulah yg teruji dalam bulan Ramadhan dan khususnya ujian bagi orang-orang Bugis Makassar Toraja Mandar.
“Ramadan itu adalah makna kekeluargaan yang paling tinggi untuk semua kekeluargaan. Itulah mengapa ramadhan menjadi segalanya sebagai bentuk kesucian”, kata SYL.
(Sulbarpos/Indah)