Shared Berita

Sulbarpos.com, MAMUJU – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tengah menyelidiki insiden tragis yang merenggut nyawa seorang pekerja bernama Muhammad Takdir (24).

Korban dilaporkan tertimbun batu bara saat melakukan pembersihan bunker di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Kepala Disnaker Sulbar, Andi Farid Amri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan investigasi langsung ke lokasi kejadian.

“Tim pengawas sudah kami turunkan hari ini, surat tugasnya juga sudah diterbitkan. Informasi sementara, pihak manajemen perusahaan masih diperiksa oleh Polda,” ujar Farid, Rabu, 30 April 2025.

Baca juga: Tertimbun Batu Bara, Karyawan PLTU Belang-Belang Meninggal Dunia

Disnaker juga telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan guna menelusuri keikutsertaan almarhum sebagai peserta jaminan ketenagakerjaan.

Saat ditanya terkait kemungkinan adanya kelalaian dari pihak perusahaan dalam insiden tersebut, Farid belum memberikan pernyataan. Ia menegaskan bahwa pihaknya menunggu hasil investigasi tim di lapangan.

“Kalau memang terbukti ada unsur kelalaian, tentu perusahaan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Sebelumnya, Muhammad Takdir yang bekerja sebagai helper maintenance di PLTU Belang-belang milik PT RDM, ditemukan tewas pada Senin malam, 28 April 2025.

Berdasarkan keterangan kepolisian, korban sempat mencoba membersihkan gumpalan batu bara yang menempel di dinding bunker karena dinilai mengganggu proses distribusi ke unit pembakaran.

Namun naas, saat melakukan pembersihan, batu bara di dinding bunker longsor dan langsung menimpa tubuh korban.

“Korban tertimbun saat melakukan pembersihan di dalam bunker. Longsoran batu bara terjadi tiba-tiba,” ungkap Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga  Salurkan Donasi untuk Korban Kebakaran, HmI Cabang Majene Tetap Konsisten Terhadap Nilai Kemanusiaan

(Red)

Iklan