Sulbarpos.com, Mamuju – Dalam rangka mendukung visi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk mewujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, menegaskan pentingnya riset dan inovasi sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan Junda saat memimpin apel pagi sekaligus rapat internal bersama seluruh pegawai Bapperida Sulbar di ruang RPJMD, Senin 13 Oktober 2025. Ia menekankan bahwa riset dan inovasi bukan sekadar aktivitas akademik, melainkan tantangan nyata yang harus dikawal dengan strategi dan efisiensi tinggi.
“Riset-riset nanti itu jadi kawalan kita. Riset dan inovasi adalah tantangan kita, karena fiskalnya terbatas dan riset itu tidak murah. Tapi kita tidak harus melakukan riset terlalu banyak. Cukup kita telaah riset yang sudah ada,” ujar Junda.
Menurutnya, penelaahan riset yang telah tersedia menjadi langkah strategis dan efisien dalam pengambilan kebijakan. Ia juga mendorong pengajuan formasi fungsional Analis Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar hasil-hasil kajian dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga akan diperkuat, terutama dalam pengembangan riset terkait komoditas unggulan Sulbar.
Junda menegaskan bahwa hasil riset harus dapat dioperasionalkan melalui diseminasi yang baik agar bisa diterapkan dalam kebijakan dan program pembangunan.
“Hasil riset itu belum operasional kalau tidak dilakukan diseminasi. Kalau tidak operasional, maka tidak detail. Akibatnya, intervensi berdasarkan survei bisa meleset. Ini yang harus kita tingkatkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berawal dari analisis evaluasi APBD, kinerja, dan capaian pembangunan yang dilakukan pada bulan Desember hingga Januari. Kajian empiris dan teoritis menjadi dasar penting dalam merumuskan arah pembangunan tahun berikutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Junda juga memberikan arahan kepada Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA), Musra Awaluddin, yang baru saja dilantik pada 10 Oktober 2025 lalu.
“Kajian-kajian sangat diperlukan. Saya harap Pak Awal segera lakukan penyesuaian bersama tim bidang riset dan inovasi. Kita harus objektif, meskipun sumber daya manusia terbatas, maka kita manfaatkan hasil-hasil riset yang sudah ada,” ujarnya.
Sebagai bentuk efisiensi, Junda mendorong RIDA untuk membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam pelaksanaan survei dan kajian. Ia mengutip arahan Deputi Riset dan Inovasi Daerah BRIN tentang pentingnya perubahan pola pikir dan cara kerja dalam mempercepat penyelenggaraan pemerintahan.
“Kalau mau survei, kerja sama saja dengan pihak ketiga. Kita ubah cara kerja dan cara berpikir kita. Tidak perlu melakukan riset baru, cukup menelaah hasil-hasil riset yang sudah ada. Banyak-banyak membaca hasil riset, lalu berikan rekomendasi yang layak digunakan,” pungkasnya. (Rls)