Sulbarpos.com, Majene – Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol Adang Ginanjar, langsung meninjau lokasi kericuhan di kantor DPRD Majene yang terjadi akibat aksi unjuk rasa. Beberapa fasilitas kantor dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat kericuhan tersebut.
Sebelum meninjau lokasi kejadian, Kapolda Sulbar menggelar rapat evaluasi bersama seluruh pejabat utama Polres Majene untuk membahas tindakan yang perlu diambil terkait insiden tersebut.
Kericuhan bermula dari aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM), yang dipimpin oleh Misbahuddin. Aksi ini berlangsung panas hingga akhirnya berujung pada kerusakan fasilitas kantor DPRD Majene.
Setibanya di kantor DPRD, Kapolda Sulbar memeriksa langsung ruangan rapat paripurna yang menjadi titik utama kericuhan. Dalam tinjauannya, Kapolda menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani aksi unjuk rasa mahasiswa.
Kapolda menginstruksikan Kapolres dan seluruh personel Polres Majene untuk membangun komunikasi yang baik dan empatik dengan mahasiswa.
“Sebagai petugas, kita harus proaktif mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa. Kita harus berani tampil membangun komunikasi yang baik, terutama saat tensi aksi tinggi,” ujarnya di Majene, Sabtu, (24/8/2024).
Kapolda Sulbar berharap pendekatan persuasif ini dapat meredam emosi mahasiswa dan mencegah terjadinya kericuhan di masa mendatang.
“Dengan komunikasi yang baik, kita bisa membangun simpati dan kepercayaan dari para mahasiswa terhadap pelayanan Kepolisian,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Kapolda Sulbar juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja personel dan strategi pengamanan yang diterapkan selama aksi unjuk rasa. Evaluasi ini bertujuan untuk menemukan solusi dan strategi yang lebih efektif dalam menangani aksi-aksi serupa di masa depan.
(*/Adv)