Sulbarpos.com, Majene – Sudah lebih dari satu bulan sejak Ikatan Mahasiswa Mandar Majene Indonesia (IM3I) menggelar aksi protes di kantor Polres Majene terkait kasus keracunan massal dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kecamatan Pamboang. Namun, hingga kini, belum ada tindakan konkrit dari pihak kepolisian, yang menyebabkan kekecewaan di kalangan mahasiswa.
Lambatnya penanganan kasus keracunan massal ini kembali memicu gelombang protes dari IM3I. Pada (5/8).
Para mahasiswa kembali turun ke jalan, menuntut kejelasan dan transparansi dari Polres Majene mengenai penanganan kasus tersebut.
Aksi di depan Polres Majene ini merupakan lanjutan dari protes yang telah dilakukan pada (28/6). Pada saat itu, pihak kepolisian berjanji untuk segera menggelar perkara, mengambil keterangan dari ahli, menindaklanjuti kesimpulan, dan mengadakan konferensi pers terkait kasus keracunan yang telah meresahkan masyarakat Pamboang. Namun, hingga kini, janji-janji tersebut belum terealisasi.
Ketua Orsat IM3I, Muh. Syahrul Akbar, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap kepolisian yang dianggap tidak profesional dan kurang transparan dalam menangani kasus ini.
“Pihak kepolisian seharusnya serius dalam menyelesaikan kasus ini. Waktu yang lama telah berlalu, namun tidak ada perkembangan signifikan. Ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada ketidakpedulian atau bahkan upaya menutupi isu demi kepentingan tertentu,” tegas Syahrul. Minggu, (11/8/2024).
Dalam aksinya pada 5 Agustus, IM3I tidak hanya mempertanyakan hasil audiensi sebelumnya, tetapi juga melaporkan pihak terkait ke Propam Polres Majene atas dugaan ketidakprofesionalan dalam menangani kasus ini sesuai janji yang telah disampaikan sebelumnya.
Ketiadaan tindakan dari Polres Majene dalam menindaklanjuti kasus ini tidak hanya mengecewakan mahasiswa, tetapi juga memicu keresahan di kalangan masyarakat yang menantikan keadilan.
IM3I menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendesak agar pihak kepolisian segera memenuhi komitmen yang telah disampaikan.
Aksi ini menandai meningkatnya tekanan terhadap Polres Majene untuk bersikap transparan dan profesional dalam menangani kasus keracunan massal yang telah meresahkan warga Pamboang. Masyarakat dan mahasiswa kini menunggu dengan harapan agar keadilan dapat segera ditegakkan. (BSW).