Sulbarpos.com, Majene — Beberapa Lahan di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene dipatok dan di klaim salah satu warga bernama Jamaluddin/Asdar Sukku. Ketua HMI Komisariat STAIN Majene Syamsuddin, Angkat Bicara.
“Berdirinya STAIN Majene dengan gedung megahnya adalah gambaran bahwa pemerintah daerah sudah tuntas ketika berbicara persoalan teknis seperti pembebasan lahan,” ujar Ketua HMI Komisariat STAIN Majene, Kamis (8/1/2024).
Ia mendapatkan kabar sebagai respon kota pendidikan, Pemerintah Kabupaten Majene menyiapkan lahan sekitar 10 hektare untuk memuluskan pembangunan kampus STAIN Majene.
“Sangat disayangkan kejadian ini terjadi menimpa kampus kami, Belum lama jalan menuju kampus dibuka karena dipalang salah satu warga , datang lagi masalah baru tanah dikampus STAIN dipatok oleh warga,” katanya.
Kejadian Ini membuat mahasiswa merasa terganggu dengan adanya papan yang di patok dibeberapa titik.
“Sepertinya Pemda sudah melakukan pembohongan publik,” sebutnya.
Dikatakan Syamsuddin, bukti dari masalah jalanan sampai sekarang belum ada informasi lebih jelasnya apakah itu sudah selesai pembebasan lahan atau belum, ditambah persoalan pembebasan lahan di gedung perkuliahan yang seharusnya dari mulai pembangunan itu sudah selesai.
Menurutnya, Pemda Majene harus mengumumkan ke publik secepatnya terkait persoalan yang ada di STAIN Majene
“Kami berencana akan melakukan konsolidasi besar-besaran dan melakukan aksi demonstrasi untuk mengawal persoalan ini,” pungkasnya.
(Sulbarpos/Red)