Sulbarpos.com, Jakarta — Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini dilakukan untuk mengenang seluruh jasa para pejuang kemerdekaan RI yang secara simbolik ditandai dengan momentum Perang Semesta 10 November 1945 di Surabaya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak seluruh masyarakat, terutama elit dan tokoh bangsa untuk melakukan refleksi mendalam dan peneladanan terhadap nilai, moral dan keadaban publik yang diaktualisasikan oleh para pahlawan.
“Mereka pantang meminta kepada Indonesia, mereka tidak menggerogoti, mengeksploitasi, menyiasati, menyalahgunakan dan menjualbelikan Indonesia demi kepentingan diri, kroni, dinasti, golongan sendiri serta segala hasrat sesaat dengan mengatasnamakan kepentingan Indonesia,” jelas Haedar dilansir dari muhammadiyah.or.id , Sabtu (11/11/2023).
Menurutnya, keteladanan para pahlawan untuk berkhidmat dengan penuh tanggung jawab moral kepada bangsa Indonesia dia sebut sebagai suatu kesadaran otomatis di alam bawah sadar, sehingga mereka terus konsisten dalam perkataan dan perbuatan.
“Mereka figur-figur teladan yang berjiwa negarawan sejati, mereka berbakti untuk negeri tanpa meminta kompensasi, mereka luhur akal budi seraya menjunjung tinggi nilai utama yang menjadi pondasi Negeri, bermoral dan beretika tinggi tanpa merasa semuci, mempertahankan demokrasi dengan lapang hati dan berdiri tegak di atas konstitusi,” ucapnya.
Di peringatan Hari Pahlawan ke-78 tahun, Haedar menekankan agar seluruh pihak terutama pemangku kepentingan, lembaga negara, dan elit bangsa untuk melakukan refleksi mendalam agar bisa mengikuti jejak perjuangan dan keteladanan hidup para pahlawan sebagai sosok negarawan sejati.
“Jauhi segala godaan dan penyalahgunaan kekuasaan yang membuat Indonesia Makin menjauh dari jiwa dan cita-citanya. Ikuti dengan lurus dan tulus jejak emas para pahlawan kusuma bangsa. Jangan bikin mereka menangis ditempat peristirahatannya nan abadi karena generasi penerusnya mengkhianati amanat konstitusi dan cita-cita para pendiri Negeri,” tutur Haedar.
(Sulbarpos/Red)