Shared Berita

Sulbarpos.com, Majene – Kisah inspiratif datang dari seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, Muh Taswif Yusri (23), yang harus bekerja keras demi melanjutkan pendidikannya. Taswif, mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam, mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai tukang service Air Conditioner (AC) keliling. Tak hanya itu, ia juga memasang Closed Circuit Television (CCTV) sebagai tambahan penghasilan.

Taswif telah menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2021. Pemuda asal Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, harus membagi waktunya antara kuliah dan pekerjaan karena keterbatasan biaya. “Iya, karena persoalan biaya, saya terpaksa belajar mandiri untuk mencari uang membayar kuliah,” ungkapnya.

Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, Taswif tetap aktif berorganisasi. Ia adalah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), organisasi ekstra kampus yang membantunya belajar mengatur waktu. “Setelah kuliah dan pekerjaan service AC selesai, saya kembali bergabung dengan teman-teman di HMI. Di sana, saya belajar membagi waktu,” tambahnya.

Taswif juga berbagi pesan inspiratif bagi mahasiswa dan pemuda lainnya. Ia mendorong mereka untuk aktif menggunakan akal dan kemampuan yang dimiliki, serta mengembangkannya menjadi kemandirian.

Kisah Taswif menjadi contoh nyata bahwa dengan kegigihan dan kerja keras, keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan pendidikan yang lebih baik.

(*/Sym)

Baca Juga  Hadiri Seminar Kementerian Perindustrian, Ibnu Munzir Berharap Majene Lahirkan Wirausahawan Muda

Iklan