Shared Berita

Sulbarpos.com  , Mamuju — Filosofi burung terkait kepemipinan yang diungkapkan Pj Gubernur Sulawesi Barat, Prof Zudan Arif Fakrulloh sedang jadi buah bibir. Zudan dianggap mengungkapkan hal berbau pornografi, dengan menganalogikan bak alat vital pria, Jumat (18/8/2023).

Betulkah demikian?
Filosofi burung ini sebenarnya bukan hal baru.

General Manajer (KSP) Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering misalnya, juga mengungkapkan filosofi ini untuk memotivasi karyawannya.

Ilmu baru itu tentang filosofi kepemimpinan Prof Idrus Shahab, pakar Manajemen Universitas Indonesia jurusan Psikologi Anatomi, yakni belajarlah kepemimpinan dari filosofi alat vital lelaki dipelajari Yanto, sapaan Frediyanto didapatnya dari sebuah jurnal.

“Ini benar apa yang saya sampaikan. Kalian boleh tertawa, tapi saya baca dalam sebuah jurnal dan menemukan hal ini yaitu belajar kepemimpinan dari filosofi alat vital lelaki. Kedengarannya agak vulgar, tetapi sesungguhnya adalah filosofinya yang perlu kita belajar,” kata Yanto dikutip dari Tribun-Flores.

Menurut Prof. Idrus Shahab, belajar kepemimpinan dari filosofi alat vital lelaki yakni, pertama, tidak pernah menonjolkan diri tetapi tampil paling depan saat dibutuhkan (tidak mencari selamat sendiri dengan mengorbankan staf atau bawahan.

Kedua, ada saatnya keras, ada saatnya lembut (menahan diri, tahu situasi).

Ketiga dapat melahirkan generasi baru. Keempat, bisa “menyerang” pihak lawan dengan tetap memberi kenyamanan.

Kelima, walau terjadi gesekan antara kedua belah pihak, namun pada akhirnya semua bahagia.

Keenam, setelah sukses mencapai target, posisi dan kedudukan, tidak berbesar kepala atau sombong namun selalu mengecilkan diri atau rendah hati.

Filosofi kepemimpinan yang dilontarkan Prof. Idrus Shahab mengajarkan agar seseorang tidak begitu menonjolkan diri, tapi tampil paling terdepan saat dibutuhkan.

Memberi kenikmatan serta kenyamanan ketika terjadi konflik kepentingan kedua kubu yang pada akhirnya berakhir bahagia.

Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan.

Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem keyakinan dan kepercayaan.

Baca Juga  Disnaker Sulbar Rekrutmen 416 Tenaga Terampil Mengikuti Pelatihan Berbasis Untuk 13 Program Selama 2024 

(Sulbarpos/Wahid)

Iklan