Shared Berita

POLEWALI MANDAR, Sulbarpos.com – Empat kelompok tani yakni Tu’bu, Pamettae, Pasajuri, dan Calo-Calo Lakka di Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M yang dirangkaikan dengan Rapat Turun Sawah, Rabu (17/9/2025).

Acara yang berlangsung penuh kekeluargaan itu dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polewali Mandar, Andi Afandi Rahman, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Campalagian, seluruh PPL se-Kecamatan Campalagian, Kepala Desa Katumbangan, Babinsa, P3A, serta tokoh agama.

Hadir pula pembawa hikmah Maulid Nabi, KH. Ridwan Tahir, Lc, Pimpinan Pondok Pesantren Al Khawatiah Manahilul Irfan, Padang Timur – Campalagian.

Dengan mengangkat tema “Meneladani Kesabaran dan Keteguhan Hati Rasulullah SAW dalam Menghadapi Tantangan Pertanian”, kegiatan ini tidak hanya bernuansa religius tetapi juga menjadi wadah penguatan semangat petani menghadapi musim tanam.

Dalam sambutannya, Kadis Distanpan Andi Afandi Rahman menekankan pentingnya kekompakan, kebersamaan, serta rasa syukur atas hasil pertanian.

Ia juga mengingatkan petani agar menjadikan momentum ini sebagai peluang untuk mendukung salah satu program unggulan Presiden, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Program MBG dapat menjadi jalan pemenuhan gizi sekaligus peningkatan pendapatan petani. Komoditas yang dibutuhkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus kita siapkan bersama, agar petani turut berperan dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita,” ujarnya.

Acara ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, petani, dan tokoh masyarakat dalam menghubungkan nilai religius, tradisi pertanian, serta agenda pembangunan nasional.

Perpaduan Maulid Nabi dan Rapat Turun Sawah di Katumbangan ini tidak sekadar seremoni, melainkan momentum strategis bagi petani Polewali Mandar.

Baca Juga  Ramadan Berkah! Buka Rekening Syariah di BPD Sulselbar Polewali Mandar, Dapatkan Sembako Gratis!

Selain memperkuat spiritualitas dan solidaritas sosial, kegiatan ini juga diarahkan pada optimalisasi program pemerintah, khususnya MBG (Makan Bergizi Gratis) yang diharapkan mampu menjadi pengungkit kesejahteraan petani sekaligus peningkatan gizi masyarakat. (*Bsb)

Iklan