POLEWALI MANDAR, Sulbarpos.com – Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Polewali Mandar yang dipimpin dr. Gunadil memastikan bahwa sakit yang dialami sejumlah siswa-siswi Sekolah Terintegrasi 22 Polewali Mandar bukan disebabkan oleh faktor makanan.
Kepastian ini disampaikan usai kunjungan tim medis ke lokasi sekolah pada Selasa, 1 Oktober 2025. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Sekolah Rakyat bersama para tenaga pendidik di Reatimur.
Menurut hasil pemeriksaan, penyebab utama sakit yang dialami siswa lebih dipengaruhi oleh perubahan cuaca, pola adaptasi lingkungan, dan kebiasaan baru dalam sistem boarding school yang membuat daya tahan tubuh menurun.
“Kondisi ini lazim terjadi pada masa adaptasi. Perubahan lingkungan dan rutinitas yang berbeda bisa memicu tubuh lebih rentan, misalnya demam dan flu ringan. Jadi, bukan karena makanan yang dikonsumsi di sekolah,” jelas dr. Gunadi di hadapan para tega pendidik.
Hal senada diungkapkan pihak sekolah melalui Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha (KTU) yang mendampingi tim medis. Mereka menegaskan bahwa seluruh konsumsi siswa sudah sesuai standar kesehatan sekolah.
Fenomena banyak siswa sakit secara bersamaan kerap dikaitkan dengan dua faktor utama:
- Sirkulasi perubahan cuaca yang ekstrem, dari panas ke hujan, membuat imun tubuh menurun.
- Pola kebiasaan baru di asrama (boarding school), termasuk pola tidur, makan, dan aktivitas padat yang belum terbiasa dijalani anak-anak.
Dinas Kesehatan bersama pihak sekolah berkomitmen untuk melakukan pemantauan berkelanjutan. Tim medis juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan agar siswa lebih cepat beradaptasi dengan kondisi baru.
Fenomena sakit massal di sekolah sering menimbulkan keresahan orang tua. Namun, berdasarkan hasil investigasi medis, masyarakat tidak perlu panik.
Faktor utama biasanya berasal dari adaptasi lingkungan dan daya tahan tubuh anak yang masih menyesuaikan, bukan karena kualitas makanan.
Peran orang tua, sekolah, dan tenaga kesehatan menjadi kunci dalam mendampingi anak melewati masa adaptasi tersebut.(*Bsb)