Shared Berita

Oleh: Nur Elisa Safitri

Opini – Korupsi telah lama menjadi salah satu masalah paling kronis di Indonesia. Tak hanya merusak ekonomi negara, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial yang merugikan masyarakat. Slogan “pemberantasan korupsi” terdengar begitu sering, tetapi apakah kita benar-benar melihat langkah nyata atau hanya sekadar janji kosong?

Sudah saatnya kita menilai sejauh mana upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan. Jangan sampai pernyataan-pernyataan pemerintah hanya menjadi retorika belaka tanpa adanya tindakan yang jelas dan tegas. Kita telah melihat banyak kasus besar yang diproses, namun tak jarang proses hukum terasa lambat atau penuh dengan kendala. Bahkan, beberapa oknum yang terlibat sering kali terkesan kebal hukum, meninggalkan kesan bahwa pemberantasan korupsi hanya berlaku selektif.

Masyarakat perlu melihat komitmen yang lebih kuat dari pemerintah dan aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi. Proses hukum harus transparan, tidak ada ruang untuk intervensi dari pihak manapun. Ini bukan hanya soal menghukum yang bersalah, tetapi juga soal membangun budaya anti-korupsi yang dimulai dari lingkungan paling kecil, yaitu keluarga dan sekolah.

Jika kita benar-benar ingin mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi, langkah-langkah konkret dan transparansi dalam setiap kebijakan harus diperkuat. Jangan biarkan korupsi menjadi “normal” atau diterima begitu saja dalam kehidupan sosial kita.

Negara harus hadir sebagai pelindung, bukan hanya sebagai pemantau.
Kita sebagai masyarakat juga tidak boleh hanya menjadi penonton. Tanggung jawab kita dalam mendukung gerakan anti-korupsi sangat besar. Sebagai individu, kita harus berani bersikap kritis dan tidak ragu untuk melaporkan tindakan korupsi yang kita temui.Pemberantasan korupsi bukanlah sekadar retorika.

Ini adalah perjuangan yang membutuhkan komitmen, tindakan nyata, dan kolaborasi antara seluruh lapisan masyarakat.
Opini ini mengajak kita untuk tidak hanya berbicara, tetapi juga mengambil langkah nyata dalam memberantas korupsi, mulai dari tindakan pemerintah hingga kesadaran kolektif masyarakat. Anda bisa membagikan kata-kata ini untuk mendorong diskusi lebih lanjut tentang pentingnya pemberantasan korupsi di Indonesia.(*)

Baca Juga  Dilema, Antara Popularitas dan Kualitas

(Penulis adalah Mahasiswa STAIN MAJENE, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Semester 3)

Iklan