Sulbarpos.com, Mamuju – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, bersama Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (PPW) Sulawesi Barat, menggelar kegiatan penandatanganan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan IBM (Infrastruktur Berbasis Masyarakat) Sanitasi Program SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) tahap 2 tahun 2024. Senin, (12/8/2024).
Program ini akan melibatkan 18 Komunitas Masyarakat Penyelenggara (KMP) yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Polewali Mandar (Polman), Majene, dan Mamuju Tengah (Mateng).
Kegiatan ini berlangsung di kantor Balai PPW Sulbar, dihadiri oleh kepala Balai, kepala Satker, PPK, para tenaga pendamping serta Ketua dan Bendahara dari masing-masing KMP, serta pihak terkait lainnya.
Program SANIMAS tahap 2 ini merupakan lanjutan dari upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di wilayah Sulawesi Barat, khususnya di daerah yang masih minim fasilitas sanitasi yang memadai.
Kepala Balai PPW Sulbar, Evry Biaktama Meliala, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pengelolaan administrasi yang baik oleh setiap KMP yang terlibat dalam program ini.
Ia mengingatkan bahwa dana yang digunakan adalah uang negara, sehingga setiap pengeluaran dan pembelian harus memiliki bukti yang lengkap dan valid.
“Setiap KMP harus memastikan bahwa setiap pengeluaran memiliki bukti yang sah, serta harus seimbang antara barang yang dibeli dan dana yang dikeluarkan,” tegas Meliala.
Selain itu, Meliala juga mengingatkan pentingnya kualitas dalam pembangunan fasilitas sanitasi, termasuk WC yang akan dibangun.
“Pembangunan WC dan fasilitas lainnya harus dilakukan dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan. Jangan sampai ada pekerjaan yang asal-asalan, karena ini akan berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat yang memanfaatkannya,” tambahnya.
Program SANIMAS Tahap 2 ini mencakup pembangunan dan perbaikan fasilitas sanitasi di wilayah Polman, Majene, dan Mateng.
Setiap KMP akan terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas sanitasi dan kesehatan masyarakat setempat.
Dengan adanya program ini, diharapkan masalah sanitasi di wilayah-wilayah tersebut dapat teratasi, sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik untuk kesehatan dan kesejahteraan. (Red)
