POLEWALI MANDAR, Sulbarpos,com – Polres Polewali Mandar (Polman) mengerahkan personel gabungan untuk mengamankan prosesi Pelepasan Sandeq Silumba 2025 Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung di Pantai Bahari, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Kamis (21/8/25) pagi.
Acara budaya maritim tahunan ini dilepas langsung oleh Gubernur Sulbar Dr. H. Suhardi Duka, M.M., didampingi Wakil Gubernur Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, serta jajaran pejabat daerah antara lain Bupati Polman H. Samsul Mahmud, Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele, Wakil Bupati Polman Hj. Andi Nursami Masdar, dan Kadispora Polman Andi Hizbullah Mastar.
Turut hadir Forkopimda Provinsi Sulbar, Forkopimda Kabupaten Polman, serta ratusan masyarakat yang antusias menyaksikan langsung jalannya pelepasan.
Sebanyak 55 perahu Sandeq, masing-masing diawaki 10 orang nelayan Mandar, resmi diberangkatkan menuju Pantai Pamboang, Kabupaten Majene.
Event ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya maritim, tetapi juga magnet wisata yang mengangkat potensi daerah.
Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko melalui Kabag Ops Kompol Najamuddin, S.Pd. menegaskan, pengamanan dilakukan secara maksimal agar acara berjalan aman dan tertib.
“Personel gabungan diterjunkan untuk mengatur lalu lintas, mengawasi jalur pelayaran, hingga menjaga titik-titik keramaian masyarakat. Kami pastikan kegiatan berjalan aman, kondusif, dan penuh khidmat,” ujar Kompol Najamuddin.
Pengamanan melibatkan Polres Polman, Polsek Polewali, Sat Polair, serta Sat Samapta, di bawah kendali Kabag Ops Kompol Najamuddin, didampingi Kasat Polair AKP Supriadi, S.H. dan Kasat Samapta Iptu Muh. Rum Kasim.
Sandeq Silumba dikenal sebagai ikon budaya bahari masyarakat Mandar, sekaligus bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur yang identik dengan keberanian, ketangguhan, dan jiwa maritim.
Dengan pengamanan ketat dari Polres Polman, perhelatan budaya bahari Sandeq Silumba 2025 berjalan lancar, aman, dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat.
Tradisi Sandeq merupakan perahu layar tradisional khas Mandar yang dikenal tercepat di dunia. Event tahunan ini bukan sekadar pelestarian budaya, tetapi juga daya tarik wisata unggulan Sulawesi Barat yang memperkuat identitas maritim Indonesia. (Bsb)