Sulbarpos.com, Mamuju — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan di Provinsi Sulawesi Barat. Ada beberapa titik yang menjadi tujuan orang nomor satu di Indonesia tersebut, salah satunya di Kabupaten Mamuju sebagai ibu kota Provinsi Sulbar, Senin (22/4/2024).
Karenanya, semua elemen antusias untuk melakukan penyambutan, salah satunya penyambutan dari pihak Pemerintah yang tiba-tiba melakukan penambalan jalan berlubang yang akan dilalui Presiden, serta pemuda dan mahasiswa sebagian besar yang akan melakukan aksi demonstrasi pun sebagai bentuk penyambutan atas kedatangan Presiden.
Dilain tempat, Ketua Umum HMI MPO Badko Sulselbar, Ahyar melakukan penyambutan dengan cara yang unik, dengan menuliskan surat kepada orang nomor satu di Republik ini. Ahyar saat dijumpai menyampaikan bahwa surat tersebut ditulis berdasarkan isi hatinya.
“Bisa dibilang ini adalah surat cinta dari seorang pasangan kepada pasangan nya, yang ketika diterima dan direalisasikan akan membahagiakan,” ungkap Ahyar.
Berikut isi surat yang tertulis dalam kertas putih bertinta hitam tersebut:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bapak presiden republik Indonesia yang kami hormati.
Kami di sini mendoakan agar bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam Lindungan Allah Subhanahuwata’ala.
Bapak presiden yang kami hormati, mendengar informasi bahwa bapak akan kembali berkunjung kedaerah yang begitu kami cintai, ijinkan kami para aktivis para mahasiswa para pemuda di provinsi Sulawesi Barat ini menyampaikan kegelisahan kami, menyampaikan keresahan kami dan menyampaikan pikiran-pikiran kami atas segala kondisi dan situasi daerah kami, serta ijinkan kami mengucapkan Terimakasih atas segala pembangunan yang saat ini telah diberikan walaupun belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh masyarakat Sulbar.
Bapak presiden yang kami hormati, dalam penyampaian pendapat sebagaimana yang diatur dalam pasal 28 Undang-undang dasar 1945 menjelaskan bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan adalah hak setiap warga negara, maka melalui Surat ini dengan berlandaskan pada asas keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara yang berlatar belakang pemuda dan mahasiswa, ijinkan saya menyampaikan pendapat dan pikiran saya melalui tulisan dalam surat ini.
Bapak presiden yang kami hormati beberapa poin menjadi catatan yang rasanya ingin saya sampaikan secara langsung dihadapkan bapak presiden, namun itu adalah suatu kemustahilan yang bisa terwujud sehingga tulisan ini menjadi harapan saya sebagai jalan pintas menyampaikan aspirasi dan harapan masyarakat Sulawesi barat, Poin poin berikut saya tuliskan secara garis besar, dengan tambahan penjelasan sedikit agar tidak menghambat waktu bapak dalam memikirkan bangsa ini.
Bapak presiden ijinkan saya menyebutkan satu persatu poin kebawa dengan sedikit penjelasan sebagai berikut:
1. Soal pembentukan ibu kota provinsi Sulawesi barat (kota madya) yang sampai hari ini menjadi harapan yang tak kunjung terwujud sebab menunggu keputusan bapak untuk membuka moratorium, padahal kami satu satunya provinsi di indonensia dari 38 provinsi yang belum memiliki kota otonom, yang sekarang sudah berusia 19 tahun.
2. Penegakan hukum yang masih lemah dan sarat akan terjadinya kolusi, dibuktikan dengan beberapa terdakwa kasus korupsi diputuskan bebas di pengadilan negri Mamuju, beberapa laporan kasus korupsi dikejaksaan tinggi Sul-Bar mandek tak berjalan, serta pelaku pelaku kejahatan yang berproses di Polda Sul-Bar tak berjalan sesuai harapan.
3. Dana stimulan gempa yang diberikan pusat tahap pertama perlu untuk didalami, sebab ada upaya penyalagunaan dan manipulasi data tahap awal serta dugaan pemotongan dari oknum yang tidak jelas.
4. Berharap Dana stimulan tahap dua agar segera dicairkan.
5. Mendorong investor yang kredibel dan komitmen untuk investasi disulbar, sebagai upaya peningkatan perekonomian daerah.
6. Mencabut dan menghentikan ijin tambang para investor yang Ugal-ugalan dan tidak berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.
(Sulbarpos/Whd)