Shared Berita

Polewali Mandar, Sulbarpos.com – Menutup tahun 2024, Puskesmas Campalagian menggelar pertemuan evaluasi tahunan bersama 52 kader posyandu dari seluruh wilayah kerja khusunya di kecamatan campalagian.

Bertempat di Aula Puskesmas Campalagian, kegiatan ini bertujuan mengevaluasi pencatatan dan pelaporan pemantauan tumbuh kembang balita sepanjang tahun. Senin,(30/12/24)

Dalam arahannya, Kepala UPTD Puskesmas Campalagian, Bd. Yusnani, S.ST, mengungkapkan dua tantangan utama yang dihadapi posyandu: rendahnya angka kunjungan masyarakat membawa balita ke posyandu dan pencatatan yang belum maksimal.

“Capaian D/S atau jumlah balita yang dibawa untuk ditimbang di posyandu masih sangat rendah. Selain itu, masalah pencatatan di buku register juga belum optimal,” ujar sosok yang akrab disapa Bidan Nani.

Irfan, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas Campalagian, menambahkan bahwa data yang tidak akurat berdampak langsung pada kualitas intervensi gizi, termasuk pencegahan stunting.

“Kualitas data yang buruk akan menghambat penanganan masalah gizi masyarakat, khususnya upaya pencegahan stunting,” tegasnya.

Melalui evaluasi ini, Arnaningsih, Penanggung Jawab Program Gizi Puskesmas, menjelaskan adanya penyimpangan data penimbangan balita yang kerap ditemukan.

Kondisi ini menyulitkan petugas mengidentifikasi status gizi secara akurat, sehingga intervensi menjadi kurang maksimal.

Sebagai solusi, Program Gizi Puskesmas Campalagian menghadirkan inovasi berbasis buku saku kader dan register manual yang diformat ulang.

Inovasi ini, yang diberi nama Pusat Informasi, Jejaring Data Balita “PUTRI JELITA”, dirancang untuk mempermudah kader mencatat hasil pemantauan tumbuh kembang balita secara akurat.

Buku saku ini juga berfungsi sebagai pusat informasi data gizi yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan lintas sektor.

“Dengan buku saku kader ini, pencatatan akan lebih mudah dan minim kesalahan. Harapannya, kualitas data meningkat sehingga mempermudah intervensi dalam menangani masalah gizi, terutama pencegahan stunting,” jelas Arnaningsih.

Baca Juga  Pembangunan Sudah 80 Persen, Rumah Sakit Apung Majene Akan Dioperasikan

Inovasi PUTRI JELITA diharapkan menjadi tonggak baru dalam upaya perbaikan kualitas layanan posyandu, sekaligus mengokohkan komitmen Puskesmas Campalagian terhadap kesehatan balita dan pengentasan stunting di Campalagian.

 

(Bsb)

Iklan