Shared Berita

Sulbarpos.com, Majene – Salah seorang wartawati media online, sorotmammis.com bernama Juita di kabupaten Majene mengaku diancam.

Ancaman itu didapatkan Juita diduga lantaran menyebarluaskan informasi terkait insiden keracunan massal pemberian makanan tambahan (PMT) oleh dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DPPKB) Kabupaten Majene kepada sesama rekan wartawan untuk di beritakan di media masing – masing.

Diketahui, sebanyak 42 orang mengalami keracunan setelah mengkomsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DPPKB) kabupaten Majene, di kecamatan Pamboang, pada 6 mei 2024 lalu.

Menurut Juita, Sebagai seorang jurnalis, ketika mengetahui ada peristiwa di lapangan, tentu akan disebarluaskan untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi.

“Sebagai jurnalis apa yang saya lihat dan dengar pasti akan dimuat karena itu pekerjaan saya mencari berita,” kata Juita, via WhatsApp, Rabu 5 Juni 2024.

Ia menuturkan, sebagai manusia biasa dirinya merasa kasihan kepada korban yang masih bayi berusia dua tahun (Baduta).

“Apalagi mengenai kasus kemanusiaan, saya juga sebagai seorang wanita, pasti sakit hatiku lihat puluhan baduta menjerit menangis kesakitan, soal nyawa ini, masa kita mau sembunyikan ini insiden, dimana hati nuranimu,” tuturnya

Dirinya juga mengaku tak takut dengan ancaman tersebut, lantaran ia meyakini bahwa apa yang dilakukan adalah kebenaran.

“Soal dugaan ancaman, saya tidak pernah takut, setiap saat saya libatkan Allah swt, karena hidup hanya sekali,” tutupnya

 

(Sulbarpos.com/Tim)

Baca Juga  Pj Gubernur Sulbar Serahkan 24 Unit Rumah Huntap Kepada Korban Gempa Bumi di Ulumanda

Iklan



Open chat
Hello 👋
ada yang bisa kami bantu ??