Shared Berita

Sulbarpos.com, Majene — Aula B’Nusabilah Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menjadi titik awal kepemimpinan baru dalam gerakan kemahasiswaan.

Melalui proses demokrasi yang berlangsung dinamis dan partisipatif, pasangan Suriani–Aldi resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Unsulbar. Minggu, (21/12/2025).

Suriani berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi, sementara Aldi merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Hukum (FISIP-H) Program Studi Hukum. Penetapan ini menjadi puncak rangkaian Pemilihan Presiden Mahasiswa Unsulbar yang mengusung tema “Menorehkan Sejarah, Menggerakkan Perubahan”.

Momentum tersebut disambut antusias oleh sivitas akademika sebagai babak baru arah perjuangan mahasiswa di lingkungan Unsulbar. Sejumlah pimpinan universitas turut hadir, di antaranya Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dari seluruh fakultas, serta delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas se-Unsulbar. Kehadiran mereka menegaskan dukungan institusional terhadap kepemimpinan baru BEM Universitas.

Dalam penyampaiannya, Suriani menegaskan visi kepemimpinannya bertajuk “Unsulbar Maju Bawa Perubahan”.

Ia menargetkan BEM Universitas tampil sebagai motor penggerak perubahan melalui kerja nyata yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi mahasiswa, kampus, hingga masyarakat.

“BEM Universitas harus hadir bukan sekadar simbol organisasi, tetapi menjadi ruang perjuangan yang aktif menyuarakan aspirasi, mengawal isu strategis, dan menghadirkan solusi,” kata Suriani.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Suriani memaparkan sejumlah misi strategis, mulai dari penguatan peran BEM sebagai jembatan aspirasi mahasiswa yang solutif dan berintegritas, penciptaan iklim akademik dan nonakademik yang inklusif, hingga pengembangan program kerja inovatif yang berkelanjutan.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak serta penanaman nilai kepemimpinan, kepedulian sosial, dan tanggung jawab moral dalam setiap gerakan kemahasiswaan.

Baca Juga  Panitia DIKSI Resmi Batalkan Kedatangan Rocky Gerung di SULBAR

Lebih jauh, Suriani menyoroti sejumlah persoalan krusial yang dinilai masih menjadi tantangan di lingkungan kampus. Mulai dari kesenjangan fasilitas penunjang akademik dan organisasi, persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih membebani sebagian mahasiswa, hingga akses informasi dan pemerataan beasiswa yang belum optimal.

Terkait hal tersebut, BEM Universitas di bawah kepemimpinannya akan melakukan pemetaan kebutuhan fasilitas kampus secara terstruktur, mendorong transparansi serta keadilan dalam kebijakan UKT, dan mengawal akses beasiswa melalui pendekatan dialogis berbasis data.

Suriani menegaskan, terpilihnya ia bersama Aldi bukanlah kemenangan personal, melainkan mandat kolektif dari seluruh BEM Fakultas. Karena itu, pihaknya membuka ruang kerja sama seluas-luasnya dengan seluruh elemen kemahasiswaan dan sivitas akademika.

“Pemimpin bukan yang paling tinggi suaranya, tetapi yang paling siap mendengar dan bertanggung jawab. Kepemimpinan adalah tentang melayani dan memastikan kebijakan berpihak pada kemajuan bersama,” ujarnya.

Dengan kepemimpinan baru ini, BEM Universitas Sulawesi Barat diharapkan mampu memperkuat solidaritas antar-fakultas, menjadi wadah aspirasi mahasiswa yang kuat, serta melahirkan program-program inovatif yang membawa Unsulbar semakin maju dan berdaya saing sebagai kota pendidikan. (*)

Iklan