Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamasa — Kegiatan yang bertajuk Sosialisasi pencegahan pernikahan (audi) anak usia dini diselenggarakan oleh sekolah SMPN 3 Mamasa Desa lembana Salulo kec. Mamasa, Sabtu (27/1/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati Mamasa, Zain didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK dan Kepala Dinas Kesehatan, disambut dengan gembira Kepala Sekolah dan Guru-guru.

Para siswa menyambut dengan mempersembahkan nyanyian lagu daerah Mamasa “Kondosapata Uai Sapalelean” dan seketika kelas gemuruh penuh semangat.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang bahaya pernikahan usia dini serta mengajak anak didik untuk melanjutkan pendidikan secara optimal.

Melalui sosialisasi ini, PJ Bupati memotivasi anak didik, “Bercita-citalah dan tuliskan di bukumu sertakan waktunya, saya harus jadi sarjana, saya akan sukses, saya akan jadi Presiden, jadi Gubernur, jadi Bupati, jadi Camat atau jadi Polisi. Sebab 90% cita-cita yang dituliskan akan kenyataan,” kata Zain.

“Begitupun dengan menikah, harus direncanakan dengan baik. Meskipun Undang-undang Perkawinan maksimal menikah 19 tahun. Lebih matang lagi kalau berada di umur 25 tahun. Sebab Bahaya nikah dini adalah reproduksi belum matang, akan menambah mata rantai kemiskinan dan rentang perceraian dini,” tambahnya.

Zain melanjutkan, harus terus sekolah dan belajar dengan giat. Semakin jauh kita meninggalkan kampung halaman, semakin mudah juga mengatasi kesulitan hidup. Tanah tidak akan bertambah di kampung, sementara ilmu akan selalu bertambah seiring perkembangan zaman.

Zain juga mengatakan kekuatan Ilmu akan menembus sekat apapun, untuk sukses harus di barengi ilmu dan ketaatan pada Guru, harus dapat menjalin persaudaraan dimanapun. Sebab salah satu yang menentukan nasib adalah sahabat.

Baca Juga  Penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali, Pelaku UMKM 'Kecipratan' Dampak Positifnya

“Bersahabatlah dengan Buku. Baca buku setiap hari. Orang amerika dan eropa itu cerdas, mereka membaca 150 halaman/hari. Dulu, karena tidak ada buku, maka koran pembungkus sepatu pun dibaca olehnya,” jelasnya.

Zain menutup dengan Filosofi hidup. “Filosofi saya adalah air, tidak ada kata buntu, kalau ada batu besar, ia pasti mencari celah. Kalau tidak bisa karena batu besar, maka dia akan melewati batu itu”

Akhir kegiatan, anggota PKK membagikan doorprize kepada siswa yang aktif bertanya. Dinas Kesehatan juga membagikan vitamin untuk menambah kesehatan dan konsentrasi siswa dalam belajar. (Adv)

 

(Sulbarpos/Frm)

Iklan