Sulbarpos.com, Mamasa — Sekumpulan tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Mamasa gelar konferensi pers di Rujab Bupati Mamasa, Minggu (7/1/2023).
Nampak ratusan masyarakat juga hadir pada kegiatan tersebut. Mereka menyampaikan penolakan terhadap isu penggantian Pj. Bupati Mamasa. Tokoh masyarakat Kec. Sesenapadang, Timotius Sambolayuk beralasan bahwa kinerja Yakub Solon sudah baik.
“Kita bersyukur melalui Pj. Yakub Solon bisa mengembalikan utang Mamasa hampir 300 milyar bisa diselesaikan bahkan ada surplus,” ujarnya.
Sementara itu, Soleman Puanglangi, tokoh masyarakat Kec. Tabang mengaku terkejut terhadap adanya kabar penggantian Pj. Bupati Mamasa. Menurutnya hal tersebut tidak berdasar dan melanggar adat istiadat Mamasa.
“Bahwa isu pergantian Pj Bupati Mamasa terus terang sangat mengagetkan kami sebagai masyarakat karena tidak ada alasan yang jelas dalam proses penggantian ini, dan melanggar adat istiadat di Mamasa,” jelasnya.
Oleh karena itu, mereka menuntut pihak-pihak terkait agar memberikan memberikan alasan penggantian Pj. Bupati Mamasa.
“Kenapa tiba-tiba pada saat ini ada pergantian. Kami tidak mempersoalkan siapapun yang datang, tapi proses ini seharusnya ada transparansi kepada masyarakat. Seharusnya Mendagri sebelum melakukan pergantian, apakah itu mengutus Pj. Gubernur datang ke Mamasa untuk menyampaikan kepada masyarakat, apakah melalui DPR apa alasannya kenapa Pak Yakub Solon tiba-tiba diganti,” kata Dermawan Manggoli, Ketua II AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) Kab. Mamasa.
Selanjutnya, mereka bersikeras akan menyegel Rujab dan Kantor Bupati Mamasa. Mereka berniat akan terus melancarkan aksi hingga penggantian Pj. Bupati Mamasa dibatalkan.
“Kami akan menduduki Rujab dan kantor bupati sampai Pj. Yakub Solon dikembalikan. Jika upaya kami tidak berhasil, maka demo akan terus mengalir sampai Pj pengganti Yakub Solon keluar dari kota Mamasa,” seru Boby Pata’langi, Ketua LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Mamasa.
(Sulbarpos/FDM)