Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamasa — Tokoh masyarakat Mamasa Yahuda Salempang menegaskan bahwa aksi yang dilakukan ribuan masyarakat Mamasa hari ini adalah awal dimulainya revolusi di Kabupaten Mamasa, Senin (8/1/2024).

Yahuda mengatakan, pergerakan masyarakat yang menolak pergantian Pj Bupati Mamasa dimulai dengan ritual adat memotong babi disimpang lima pertanda bahwa gerakan ini lahir dari hati nurani masyarakat dan direstui oleh para pemangku hadat di Kabupaten Mamasa.

Baca Juga  Lakukan Aksi Demontrasi, Puluhan Mahasiswa Minta Kapolres Mamasa Hadir

“Kebijakan pemerintah hari ini telah menumbangkan peradaban masyarakat Kabupaten Mamasa. Olehnya itu, pergerakan yang dimulai sejak Minggu (7/1) kemarin adalah awal gerakan revolusi di Bumi Kondo Sapata, Putu Ulunna Salu, Kabupaten Mamasa,” tegas Yahuda.

Ditegaskan Yahuda, bahwa hari ini peradaban masyarakat Mamasa telah ditumbangkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak berkeadilan. Oleh karenanya ia menegaskan bahwa hari ini masyarakat Mamasa harus mulai berevolusi.

foto : salah satu Tokoh masyarakat Mamasa, Yahuda Salempang

Mantan anggota DPRD Provinsi Sulbar itu mengungkapkan, hasil kesepakatan bersama tokoh-tokoh hadat bahwa gerakan ini akan dilakukan sampai keadilan dihadirkan kembali di Kabupaten Mamasa.

“Kita tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan didaerah ini. Apapun yang terjadi kta tidak akan mundur,” kata dia.

 

(Sulbarpos/Arb)

Iklan



Open chat
Hello 👋
ada yang bisa kami bantu ??