POLEWALI, Sulbarpos.com – Sebanyak 328 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mendapatkan remisi umum dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada Sabtu (17/8/2024).
Namun, kondisi overkapasitas yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari kapasitas seharusnya tetap menjadi tantangan utama bagi pihak lapas.
Pemberian remisi kepada 328 warga binaan Lapas Kelas II B Polewali Mandar, meski disambut positif, tidak dapat mengalihkan perhatian dari masalah serius yang dihadapi lembaga pemasyarakatan kelas II B Polewali, yakni overkapasitas yang signifikan.
Dengan total penghuni mencapai 567 orang, sedangkan kapasitas maksimal hanya 250 orang, lapas ini mengalami tekanan yang cukup besar dalam memberikan pelayanan dan pembinaan yang optimal.
Kalapas Kelas II B Polewali, Syaifuddin, menyatakan bahwa remisi diberikan sebagai bentuk apresiasi atas perilaku baik dan partisipasi aktif warga binaan dalam program pembinaan, sesuai dengan regulasi baru yang menghapus diskriminasi antar jenis narapidana.
“Pemberian remisi ini didasarkan pada undang-undang baru yang diberlakukan pada tahun 2022, yang menegaskan bahwa tidak ada lagi perbedaan dalam pemberian remisi antara narapidana narkotika, tipikor, pidana umum, maupun pidana lainnya”. Ujar Syaifuddin
Dari 328 warga binaan yang menerima remisi, rincian pengurangan masa hukuman bervariasi, mulai dari 1 hingga 6 bulan. Namun, 239 orang lainnya tidak memenuhi syarat untuk menerima remisi karena berbagai alasan, termasuk status sebagai tahanan, terdaftar dalam register F, dan menjalani pidana pengganti denda.
Pemberian remisi pada peringatan Hari Kemerdekaan ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi warga binaan lainnya untuk terus berpartisipasi dalam program pembinaan yang ada.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Lapas Kelas II B Polewali Mandar, yakni overkapasitas, membutuhkan perhatian dan solusi dari berbagai pihak untuk memastikan proses pembinaan berjalan sesuai harapan.
