Shared Berita

Sulbarpos.com, Jakarta — Penetrasi pasar digital (E-commerce) yang semakin kuat dengan berbagai metode seperti diskon besar-besaran, harga murah, dan promo gratis ongkir dianggap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas tidak sehat bagi perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Anwar Abbas menyebut penetrasi itu terjadi akibat persaingan tidak seimbang antara para pedagang kecil dengan pedagang besar yang memiliki akses modal yang kuat.

“Karenanya, pedagang besar pada akhirnya menggempur pasar dengan praktik yang dia anggap merusak pasar karena melakukan predatory pricing atau jual rugi, di mana barang dijual dengan harga sangat rendah”, ujar Anwar Abbas dilansir dari muhammadiyah.or.id , Kamis (13/10/2023).

Tak cukup dengan itu, Anwar Abbas menyebut bahwa pemodal besar juga melakukan bermacam strategi menggaet konsumen lewat praktik promo gratis ongkos kirim (ongkir), harga produk yang sangat murah serta potongan harga sangat besar kepada pelanggan.

Atas fenomena tersebut, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi UMKM, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup itu mengingatkan bahwa mekanisme pasar tidak boleh dimonopoli oleh kekuatan modal. Sebab, pasar adalah tempat yang sangat penting untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat, sehingga harus dijaga dan dijauhkan dari praktik ketidakadilan.

“Oleh karena itu, mengingat penting dan besarnya peran pasar maka pasar harus dijaga dan disterilkan dari praktik-praktik yang tidak baik yang akan merusak kemuliaan dari pasar itu sendiri,” pesan Anwar Abbas.

(Sulbarpos/Red)

Baca Juga  Pernyataan Resmi Andi Bebas Manggasali Terkait Pemberhentian Sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Polewali Mandar

Iklan