Shared Berita

POLEWALI MANDAR, Sulbarpos.com – Dalam suasana khidmat, ratusan tokoh dan pejabat daerah berkumpul di Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, pada Rabu (11/12/2024). Mereka hadir untuk mengenang tragedi bersejarah yang merenggut lebih dari 40.000 jiwa, sekaligus mendoakan para korban peristiwa kelam tersebut.

Hadir dalam upacara ini sejumlah pejabat penting, termasuk Sekda Kabupaten Polewali Mandar, I Nengah Tri Sumanada, M.A.P., M.Si., bersama Kasdim 1401/Majene, Mayor Inf Ahmad T., S.Sos., M.Si., serta perwakilan instansi terkait dari Polres Majene, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, dan Kejaksaan Negeri.

Tak ketinggalan, anggota DPRD Polman Ainun Mardiya Tajuddin dan sejumlah pimpinan OPD turut memberikan penghormatan pada acara tersebut.

Dipimpin oleh Sekda Kabupaten Majene, H. Ardiansyah, S.Stp, sebagai inspektur upacara, kegiatan ini diawali dengan penghormatan kepada para korban.

Dandim 1401/Majene menugaskan Danramil 1401-03/Sendana, Kapten Inf Wardi, sebagai komandan upacara, yang didampingi oleh Perwira Upacara, Kapten Inf Sahrir dari Kodim 1401/Majene.

Kanit Sabhara Polsek Tinambung, Ipda Muhammad Saleh, yang hadir mewakili Kapolsek Tinambung Iptu Haspar, menyampaikan pentingnya upacara ini sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah dan para korban tragedi tersebut.

“Tragedi ini adalah pengingat keras bagi kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan keamanan. Kita tidak boleh melupakan sejarah ini, agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan,” ujarnya dengan tegas.

Dalam acara yang berlanjut dengan ziarah ke makam massal, para peserta memberikan doa dan tabur bunga, menandai penghormatan mendalam kepada mereka yang gugur.

Ipda Muhammad Saleh juga menyerukan kepada masyarakat untuk mempererat persatuan demi menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.

Baca Juga  Bank Mandiri Sosialisasikan Program KUR untuk Nelayan dan Pembudidaya Ikan di Polewali Mandar

“Kegiatan ini bukan hanya tentang mengenang tragedi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Melalui peringatan ini, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Polewali Mandar berharap nilai-nilai sejarah dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Tragedi Galung Lombok menjadi pengingat nyata bahwa keamanan dan kedamaian adalah tanggung jawab bersama.

Dengan refleksi atas masa lalu, langkah ke depan diharapkan lebih kokoh, membawa Kabupaten Polewali Mandar menuju masa depan yang lebih damai, adil, dan penuh kebersamaan.

 

(Bsb)

Iklan