Shared Berita

Sulbarpos.com, Mamuju — Penyebaran konten negatif seperti hoax, menjadi salah satu ancaman terbesar di Indonesia sampai saat ini. Sehingga melalui Kegiatan Festival Literasi Digital yang digelar Kementerian Kominfo merupakan upaya untuk menangkal dan memahami setiap informasi yang berpotensi menjadi hoax.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kominfo Sulbar Mustari Mula saat menjadi pembicaraan pada kegiatan Festival Literasi Digital yang digelar di anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Minggu (29/10/2023).

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulbar, Mustari Mula pada kesempatan tersebut memaparkan terkait cara membedakan informasi yang benar dan hoax. Salah satunya dengan mengecek kebenaran setiap informasi yang diterima.

“Setiap informasi yang diterima harus dicek dan disaring dengan baik faktanya, sebab hoax kadang bersumber di gambar video dan narasi”, kata Mustari Mula.

Baca Juga  Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD, Djamila Harap Jadi Rujukan Induk Penanganan 4+1

Dirinya mencontohkan, beberapa informasi yang menjadi sumber hoax, seperti menunjukkan salah satu tokoh pemimpin negara yang tertangkap polisi yang sesungguhnya informasi tersebut tidak benar, namun banyak orang percaya.

“Sehingga orang yang cakap digital harus memahami betul gambar dan Video yang didapatkan dari berbagai media sosial”, tutur Mustari.

Ia berharap, melalui kegiatan yang digelar dapat memberikan manfaat terutama bagaimana bermedia sosial yang baik dan lebih bijak, khususnya untuk memproduksi konten positif.

Sementara itu Relawan TIK Sulbar, Salahuddin menjelaskan, bahwa ditengah perkembangan informasi digital, menjadikan setiap orang lebih mudah terpapar hoax.

“Sehingga informasi yang diterima harus dipastikan betul kebenarannya, agar tidak menjadi hoax”, kata Salahudin.

 

Baca Juga  Kabupaten Mamuju Kembali Raih WTP dari BPK RI

(Sulbarpos/Rls)

Iklan