Sulbarpos.com , Yaman — Pemimpin Ansharullah Yaman, Abdulmalik al-Houthi berpidato dalam peringatan hari Asyura, Jumat (28/7/2023) kemarin.
Dalam pidatonya Ia menegaskan, kebangkitan Imam Husain akan langgeng hingga hari kiamat.
Dilansir dari Fars, al-Houthi menyatakan bahwa Umat Islam dalam periode ini menghadapi kezaliman dan kejahatan perwujudan Yazid masa kini, yaitu AS dan lobi-lobi Zionis.
“Pembakaran dan penistaan Alquran di negara-negara Barat dilakukan oleh lobi Yahudi. Ini adalah puncak kekufuran dan permusuhan terhadap Islam serta Muslimin,” ujar al-Houthi.
Dalam peringatan itu warga Yaman turun ke jalanan dan melangsungkan acara peringatan Asyura di sejumlah kota seperti Sanaa, al-Baidha, Ma’rib, dan Saadah. Peringatan itu diakhiri dengan merilis sebuah statemen. Dalam statemen tersebut, warga Yaman menegaskan penghormatan mereka kepada Imam Husain serta menyatakan dukungan untuk Palestina dan menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis dan dalam pawai tersebut mereka juga melayangkan peringatan kepada Koalisi Saudi.
“Kami tegaskan kepada kalian bahwa jari kami masih berada di atas pelatuk senapan. Kami masih siap untuk menghadapi agresi militer dan blokade kalian. Pengorbanan-pengorbanan kami, sebanyak apa pun yang diperlukan, akan terus berlanjut. Kami tidak akan menyerah, juga tidak akan lengah sehingga membuat musuh bisa mengendalikan rakyat kami.” tegas pemimpin Ansharullah.
Dalam kesempatan itu Pemimpin Ansharullah juga mengkritik penyebaran amoralitas dan penyimpangan seksual di dunia,
”Semua amoralitas ini berada di jalur AS dan Barat, yang digunakan untuk menyelewengkan masyarakat manusia dari hidayah ilahi demi memperbudak kemanusiaan. Kejahatan dan kezaliman hanya bisa dilawan dengan rasa tanggung jawab dan langkah serius.”
Menurut al-Houthi, keteguhan bangsa Yaman selama 9 tahun di hadapan embargo, perang, dan propaganda konflik sektarian adalah berkat taufik dari Allah dan meneladani para manusia mulia, termasuk Imam Husain as. Oleh karena itu, tandasnya, Umat Islam harus mengambil sikap tegas dan serius dalam menghadapi penistaan negara-negara Barat terhadap Alquran.
Ia menegaskan, pemutusan hubungan diplomatik dan boikot ekonomi adalah balasan minimum negara-negara Muslim kepada penistaan yang dilakukan Barat.
“Saya peringatkan kepada masyarakat Barat bahwa lobi-lobi Yahudi akan menyeret mereka ke jurang kehancuran. Kondisi Barat saat ini adalah kondisi diperbudak. Saya minta mereka untuk menyelamatkan diri dari perbudakan Yahudi,” tegas al-Houthi.
Sumber : Poros Perlawanan
(Sulbarpos/Red)