Shared Berita

Sulbarpos.com, Inspiratif – Hidup tak selalu dimulai dari tempat yang sempurna. Namun bagi Hj. Nuraini atau yang akrab disapa Hajja Nunu kesempurnaan bukan soal tempat, tapi tekad untuk terus melangkah meski dari titik terbawah.

Perempuan kelahiran Majene, 17 September 1985 ini, adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ia kini dikenal luas sebagai pemilik Salon Nunu, salah satu salon kecantikan ternama di Majene.

Namun di balik kesuksesannya hari ini, tersimpan kisah perjuangan yang penuh peluh dan pengorbanan.

Semua berawal dari keputusannya merantau ke Makassar, demi mengasah keterampilan dan mencari pengalaman di bidang kecantikan. Selama empat tahun ia bekerja di kota besar itu, menyerap ilmu dan membangun mimpi diam-diam. Saat akhirnya kembali ke kampung halaman, Nuraini tak menunggu kesempatan datang,.ia menciptakannya sendiri.

Modalnya sangat terbatas. Ia tak punya dana besar untuk menyewa ruko atau membuka salon mewah. Tapi bukan berarti ia menyerah.

Dengan alat seadanya dan keyakinan penuh di dada, ia membuka salonnya di kolong rumah orang tuanya sebuah rumah panggung sederhana di Majene. Di situlah pelanggan pertama disambut, dan mimpi itu mulai ditenun.

Tak semua orang percaya pada mimpinya. Beberapa mencibir, yang lain menganggapnya tak layak. Tapi Nuraini memilih untuk fokus dan membuktikan diri lewat kerja nyata.

“Saya hanya berpikir, jangan malu. Fokus saja bekerja dan berikan pelayanan terbaik,” ujarnya tegas.

Pelan tapi pasti, nama Salon Nunu mulai dikenal. Sentuhan riasnya yang halus, pelayanan yang ramah, serta keuletannya menjaga kepercayaan pelanggan membuat salon kecil itu terus tumbuh.

Dari hari ke hari, pelanggan datang silih berganti. Dari kolong rumah, usahanya menjulang tinggi.

Baca Juga  Masyarakat diajak Mengingat Kenangan Indah Era 80-90an Lewat Festival Melawai Blok M

Kini, Salon Nunu tak hanya menjadi tempat kecantikan, tapi juga simbol perjuangan. Ia juga mengembangkan usaha Rumah Pengantin, yang menyediakan busana pengantin, pakaian adat, dan perlengkapannya membantu banyak pasangan tampil memukau di hari paling bersejarah dalam hidup mereka.

Nuraini kini hidup bahagia bersama suaminya, Hi. M. Yusuf, dan putranya, Aswad Pratama. Namun ia tak melupakan titik awalnya: sebuah kolong rumah yang menjadi saksi lahirnya mimpi besar.

Kisah Nuraini adalah pengingat bahwa kesuksesan tak selalu butuh awal yang sempurna. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai, ketekunan dalam menjalani, dan hati yang tak pernah menyerah.

Dari kolong rumah, Nuraini melangkah ke panggung keberhasilan menginspirasi banyak perempuan bahwa mimpi bisa diwujudkan, asal kita tak berhenti percaya dan bekerja.

(Red)

Iklan