Shared Berita

Sulbarpos.com , Polewali — Ketua DPP LKPA Pertanyakan Harga dan kelangkaan LPG 3 kg yang mengakibatkan masyarakat kabupaten Polman menjerit.

Kelangkaan LPG 3kg membuat Aktipis polman yang tergabung dalam wadah NGO Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Kebijakan Pengawasan Anggaran Republic Indonesia (DPP LKPA RI).

Melakukan orasi dihalaman kantor Disprindag, sebelum audens bersama bagian pengawasan dan perijinan disprindag kabupaten Polewali Mandar, Kamis (20/7/2023) kemarin.

Ketua DPP LKPA, Subaer dalam audiensi mempertanyakan tentang kelangkaan dan mahalnya Tabung LPG 3 kg dipolman.

“Kami menduga ada oknum yang mengoplos tabung LPG 3 kg menjadi 12 kg, kemudian kami duga juga ada oknum peliharaan pemda X pemilik SPBE membawa tabung keluar dari wilayah pasokan kabupaten polewali mandar yang menyebabkan tabung LPG 3 kg dipolewali mandar menjadi langkah dan mahal yang mengakibatkan masyarakat kita menjerit”, kata Subaer di Polewali , Kamis (20/7/2023).

Lebih lanjut, Subaer mengatakan ia uga menemukan Segel yang seharusnya segel itu menandakan kepemilikan SPBE polman ini tidak ada dilihat, jadi dugaan pengoplos itu sudah terjawab bahwa memang ada pengoblos tabung LPG 3 kg jadi 12 kg.

“Kehadiran kami hari ini inigin mendengar ketegasan dari dinas peridag sebagai pengawas, apakah dalam pengawasan yang dilakukan selama ini menemukan suatu temuan di lapangan? jika memang ada jenis temuan apa saja, dan apa yang menjadi penyebab terjadinya kelangkaan Tabung LPG 3 kg Dipolman hingga menjadi mahal”, tuturnya.

“Sebab kita semua ketahui dari tahun 2020 sampai 2023 bulan mei tidak pernah terjadi kelangkaan LPG seperti sekarang ini yang menyebabkan harga LPG melambung tinggi, hingga mencapai 40 ribu/ Kg, dimana pungsi Disperindak sebagai pengawas”, tambahnya lagi.

Baca Juga  Dinas Perkim Sulbar Lakukan MC.100% pada 15 Paket PSU Kabupaten Majene

Kabid standarisasi dan Perlindungan konsumen Dispridag Salma Adriatipida
menjelesakan, sesuai hasil koordinasi dengan pertamina bahwa kouta LPG 3 kg kabupaten polman dalam pertahunnya sebanyak 9.085 pcs.

Sementara Kartu Keluarga yang ada sesuai koordinasi dari Dinsos sebanyak 94.750. sementara yang mendistribususikan LPJ bukan hanya Mario dipolman tapi ada KPN dari salopi karya pribumi Perkasa, dalam hal ini semua sudah ada ketentuan dari pertamina sebagai induk dari SPBE.

‘’Untuk bulan juni LPG yang masuk 380 LO khusus Mario jika dikali 560/mobil hasilnya 189.280, sementara untuk KPN Karya pribumi perkasa 144 LO dikali 560/mobil hasilnya 864 tabung LPG sehingga jumla tabung LPG yang masuk kepolman pada bulan juni 269.920 pcs sehingga terjadi oper 175.170’’, jelas Salma.

Salma Adriatipida juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melaksanakan pengawasan sehingga sudah ada beberapa pangkalan yang direkomendasikan untuk PHU lewat agen dan pertamina.

“Kami sudah punya tim, dan kami berjanji akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan tugas sebagai pengawas yang bekerjasama dengan pihak kepolisian dan satpol, juga kami sangat berterimaksih atas perhatian dan masukan teman teman NGO dan wartawan yang sudah berkontribusi dalam mengawal terjadinya kelangkaan dan mahalnya LPG 3kg dipolman”, pungkas Salma Adriatipida.

(Sulbarpos/Basribas)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan