Festival Penyu 2025 Siap Guncang Pantai Mampie: Kolaborasi Konservasi dan Wisata Berkelanjutan Kembali Hadir Juni Ini

Polewali Mandar, Sulbarpos.com — Festival Penyu 2025 siap digelar kembali pada Juni mendatang di Pantai Mampie, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kamis, (10/4/25)
Mengusung tema konservasi laut dan pariwisata berkelanjutan, acara ini dipastikan akan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang peduli lingkungan.
Festival Penyu merupakan inisiatif tahunan yang digagas oleh komunitas Sahabat Penyu. Tidak hanya sebagai ajang hiburan, festival ini menjadi platform edukatif untuk mengampanyekan pelestarian lingkungan laut, khususnya penyu yang kini semakin langka.
“Festival ini bukan sekadar seremonial, tapi sebuah panggilan untuk menyelamatkan alam sambil mengenalkan potensi wisata bahari Sulawesi Barat,” ujar Yusri Mampie, Founder Sahabat Penyu.
Festival akan berlangsung pada bulan Juni 2025 di Pantai Mampie, sebuah kawasan pesisir yang dikenal sebagai habitat penting penyu bertelur di Sulawesi Barat.
Lokasi ini dipilih karena nilai ekologisnya yang tinggi sekaligus potensi pariwisata yang belum tergarap maksimal.
Festival Penyu 2025 akan menyuguhkan rangkaian acara edukatif dan menghibur. Mulai dari Kema Konservasi, pelepasan tukik (anak penyu), penanaman pohon, hingga lomba perahu antar nelayan, English Camp, susur sungai, serta lomba mewarnai penyu untuk anak-anak.
Tidak ketinggalan, pertunjukan kesenian lokal dan berbagai permainan bertema lingkungan akan memeriahkan suasana.
“Konservasi lingkungan harus dikemas menarik agar pesannya sampai. Kami padukan edukasi dan hiburan agar masyarakat bisa ikut merasa memiliki misi pelestarian ini,” tambah Yusri.
Festival ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat pesisir, pegiat lingkungan, pelajar, wisatawan, serta pelaku UMKM lokal. Diharapkan, sinergi ini mampu menciptakan dampak ekonomi sekaligus sosial yang berkelanjutan.
“Tujuan utama kami tetap pelestarian. Tapi tanpa dampak ekonomi bagi masyarakat, konservasi akan sulit berkembang. Maka festival ini juga jadi etalase pariwisata berbasis lingkungan,” jelas Yusri.
Penyu merupakan spesies kunci dalam ekosistem laut yang kini terancam punah akibat perburuan, pencemaran laut, dan kerusakan habitat.
Dengan menjadikan konservasi sebagai atraksi wisata, Festival Penyu membuktikan bahwa pelestarian alam bisa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, festival ini memberikan ruang promosi bagi UMKM lokal, memperkuat identitas budaya pesisir, dan membuka peluang kemitraan lintas sektor.
Panitia berharap Festival Penyu 2025 bisa menarik dukungan sponsor dan mitra strategis yang peduli terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang memadai, acara ini dapat terus tumbuh dan menjadi contoh model festival konservasi di Indonesia.
“Kami terbuka untuk semua pihak yang ingin berkontribusi, baik sebagai sponsor, relawan, maupun mitra konservasi. Ini bukan hanya festival kami, tapi festival untuk bumi dan masa depan anak cucu kita,” pungkas Yusri.
Tentang Pantai Mampie
Pantai Mampie dikenal sebagai salah satu lokasi peneluran penyu yang paling aktif di Sulawesi Barat. Dengan garis pantai yang alami dan minim intervensi pembangunan, kawasan ini ideal untuk program konservasi dan pariwisata berbasis ekologi.
(*Bsb)