Oleh : Arsalin Aras
Sulbarpos.com — Ketika Pemilu adalah medium pendidikan dalam proses Demokratisasi dan perbaikan kehidupan masyarakat, maka sepatutnyalah Kita semua selalu mengedepankan Nurani dlm sikap & tutur, krn Nurani adalah media jujur, murni dan setia serta kerap mengedepankan kemaslahatan.
Sara Pa’banua takkalai lesse’ mating … tammupakena, pepembali’i di Pa’banua.
Pemilu adalah kontestasi yg membutuhkan spirit partisipatif dlm menentukan Pilihan & hasil Pemilu … salah satunya akan lahir dari kekuatan, kapasitas dan SDM Penyelenggara Pemilu yg akan terus menjaga, merawat dan mengawal seluruh Tahapan Pemilu.
Pemilu idealnya bukanlah panggung perebutan posisi dan kekuasaan yg berselimutkan transaksional.
Pemilu tidaklah bermakna simbolik periodek dr wajah Demokrasi sesaat demi tujuan pragmatis semata.
Pemilu bergerak simultan & utuh dlm khazanah patron membangun kepentingam Negara & masyarakat yg mengutamakan persaudaraan, kejujuran dan komitmen sbg Sure’ na To Mandar.
Pe’ gurui rape’ na papang, dao rape’ tallongnge, rape’ tallongnge saicco laendas boi.
Pemilu adalah perspektif rekonstruksi dan rebuilding systim kekuasaan yg semestinya berproses pada kearifan & kepentingan masyarakat dlm memilih tanpa paksaan & intimidasi.
Pandeng na itai Pa’ banua … pandeng sirua-rua watang, iya na maka lao ri pammedangang.
Pemilu idealnya melahirkan heroisme revolusioner kesadaran dlm menata & membangun daerah, bukan hedonisme sesaat dan sesat atau janji yang menyesatkan.
Mari bersatu bersama mengawal dan menyukseskan Pemilu 2024 di Majene Bumi Assamalewuang dgn tawaddhu, rasional, berjiwa lapang dan mengutamakan persaudaraan dalam berpolitik dan pilihan politik yang logis dan realistis, aktif menjaga kedamaian dan persatuan sbg sesama Luluare’ di lita’ pembolongan, meski posisi dan porsi berbeda.
Mari luruskan shaf dan rapatkan barisan menuju suksesnya Pemilu 2024 dgn prinsip Rakyat Berdaulat-Negara kuat, skalipun berbeda dalam warna dan pilihan.
(Penulis adalah Demisioner ketua KPU periode 2018-2023)
